Bappenas Bongkar Rahasia, Biaya Logistik Domestik Mencengangkan
BI – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, telah mengungkapkan permasalahan serius terkait biaya logistik di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa biaya pengiriman barang di dalam negeri jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya ekspor ke luar negeri.
Dalam acara “Era Baru Biaya Logistik untuk Indonesia Emas 2045” yang diadakan di Hotel Rafles, Jakarta Selatan pada Kamis (14/9/2023), Suharso menjelaskan bahwa biaya logistik domestik saat ini mencapai 14,1% dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara itu, biaya pengiriman barang ke luar negeri hanya sekitar 8,9%.
Berdasarkan penelitian Bappenas, biaya logistik yang tinggi ini terutama disebabkan oleh komponen seperti biaya transportasi dan penanganan kargo, biaya pergudangan, dan biaya administrasi logistik.
Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga hadir dalam acara yang sama, biaya logistik yang tinggi ini telah menyebabkan disparitas harga barang antarwilayah di Indonesia menjadi sangat tinggi. Contohnya adalah harga daging sapi, yang berkisar antara Rp 28 ribu hingga Rp 48 ribu. Selisih sebesar Rp 20 ribu ini adalah salah satu contoh besar disparitas harga yang terjadi antarwilayah.
Suharso mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki rencana ambisius untuk menurunkan biaya logistik domestik hingga mencapai 9% dari PDB pada tahun 2045. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, termasuk pembangunan infrastruktur, pembentukan sistem logistik nasional, dan pelaksanaan program tol laut sebagai solusi angkutan yang lebih terjangkau dengan subsidi.
“Sasaran kita adalah menjadikan biaya logistik mencapai 9% dari PDB pada tahun 2045,” ungkap Suharso dengan optimisme.**