Perbaikan Ekonomi: Pertumbuhan Jatim 2024 Menuju Peningkatan
BI – Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) pada tahun 2024 diproyeksikan mengalami perbaikan, dengan perkiraan pertumbuhan tetap di atas 5%, berkisar antara 4,9% hingga 5,7%, menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Doddy Zulverdi.
Sektor konsumsi rumah tangga dan aktivitas Pemilu diidentifikasi sebagai pendorong utama pertumbuhan, dengan potensi lebih besar pada tahun 2024. Bank Indonesia sebelumnya memperkirakan kinerja pertumbuhan ekonomi tahunan Jatim pada 2023 berada dalam kisaran 4,6% hingga 5,4%, yang dianggap baik mengingat tekanan ekonomi global yang terjadi pada periode tersebut.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan bahwa ekonomi Jatim telah tumbuh inklusif, memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat, dan memperlihatkan penurunan angka pengangguran, kemiskinan, stunting, serta peningkatan pendidikan. Dalam triwulan III 2023, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 1,79%, menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa, serta berkontribusi sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia (14,6%) dan Pulau Jawa (25,56%).
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Internasional dan Promosi Luar Negeri Kadin Jatim, Prof. Tomy Kaihatu, menyebut tiga sektor utama yang menjadi penopang ekonomi di wilayah tersebut, yaitu perdagangan, manufaktur, dan pertanian.
Meskipun ekspor mengalami penurunan, strategi untuk tetap mencapai pertumbuhan 5% melibatkan mencari negara tujuan ekspor baru dan membuka pasar ekspor di negara dengan pertumbuhan ekonomi di atas 3%, serta melakukan optimalisasi perdagangan antar provinsi. Meskipun terdapat kondisi global yang harus diwaspadai, fundamental ekonomi Jatim dianggap sangat kuat, sehingga diharapkan mampu menjaga kinerja ekonomi.