Ubi Semeru Panen Cuan hingga Diminati Pasar Mancanegara

0
26

BI-Petani ubi madu di lereng Semeru Lumajang, panen cuan. Pasalnya, saat musim kemarau ubi madu yang ditanam melimpah. Bahkan ubi madu ini bisa dikirim hingga pasar mancanegara.

Salah satunya, Hariyanto warga Desa/Kecamatan Pasrujambe yang sedang memanen ubi madu di lahan seluas satu hektare miliknya. Musim kemarau kali ini membawa berkah lantaran produksi ubi madu bisa mencapai 20 ton per hektarnya.

Tidak hanya Hariyanto, lahan-lahan petani lain juga mengalami hal yang sama. Apalagi, ubi madu ini bisa dipanen setelah berusia 4 bulan setelah tanam.

Ubi madu asal Desa Pasrujambe ini dikenal memiliki rasa manis alami. Seperti cairan madu, terutama saat dioven yang tidak dimiliki oleh jenis ubi lainnya.

Selain itu, ubi madu lereng Gunung Semeru ini memiliki tekstur empuk dan punel sehingga banyak diminati warga.

“Ubi madu dari lereng Semeru ini istimewanya rasa lebih manis dan rasa karamel atau madunya lebih banyak kalau yang lainnya tidak keluar rasa madunya,” ujar petani ubi madu, Hariyanto kepada detikJatim, Jumat (25/10/2024).

Selain memenuhi pasar dalam negeri seperti Kota Cirebon, Bandung, Surabaya ubi madu dari Pasrujambe lumajang ini sudah menembus pasar mancanegara. Seperti Korea, Malaysia, Singapura dan Jepang.

“Untuk pemasaran selain beberapa kota di Indonesia, ubi madu ini juga sudah ekspor ke negara Korea, Malaysia, Singapura dan Jepang,” terangnya.

Semenatar untuk 1 kg ubi madu di tingkat petani dijual seharga Rp 3.500. Dari budidaya ubi madu ini petani bisa meraup cuan hingga Rp 70 juta per hektare-nya.

“Harga ubi madu di tingkat petani sebesar Rp 3.500 per kilogram. Untuk per hektare-nya bisa dapat 20 ton dengan pendapatan mencapai Rp 70 juta,” pungkasnya.**

Leave a reply