KKP Bakal Uji Coba Pabrik Bahan Baku Susu Ikan di Pekalongan Akhir Tahun

0
11

BI-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana menguji coba pabrik percontohan bahan baku susu ikan atau Hidrolisat Protein Ikan (HPI) pada akhir tahun. Pabrik tersebut terletak di Pekalongan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo mengatakan saat ini pabrik tersebut dalam tahap finalisasi.

“Di Pekalongan sekarang dalam masa final. Nanti akan kami kabarkan begitu nanti sudah bisa uji coba. (Uji cobanya tahun ini?) Di tahun ini, akhir tahun ini,” kata Budi saat ditemui di Gedung Mina Bahari 3, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2024).

Dia menjelaskan hasil produksi HPI di pabrik ini tidak serta-merta bisa langsung memasok kebutuhan susu ikan di program makan bergizi gratis (MBG). Pabrik tersebut dibangun untuk siapa saja yang mau mempelajari dan mengembangkan produk protein ikan.

“Kami untuk percontohan, percontohan usaha. Kami kan percontohan karena yang di Pekalongan yang kami bangun itu kan sebenarnya dari kami untuk menjadi bagian orang-orang studi banding mempelajari dan mengembangkan,” jelas Budi.

Sebelumnya, Budi juga sempat menyampaikan sebelum beroperasi, pabrik percontohan akan dilakukan uji coba teknis selama satu pekan. Rencananya, kapasitas produksi pabrik tersebut mencapai 2 ton HPI per bulan.

“Kalau pabrik yang di Pekalongan, yang percontohan itu kan nanti komisioning bulan November, itu langsung bisa jalan,” kata Budi saat ditemui di Kantor, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2024).

Lebih lanjut, pihaknya akan memastikan fasilitas, sistem, hingga komponennya sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku. Dia bilang semua proses tersebut hanya memakan waktu satu pekan. Kemudian pabrik dapat langsung memproduksi bahan baku protein ikan, HPI.

“Kalau alat itu, begitu dirangkai di pabrik itu di-komisioning dulu, dites seminggu. Itu nanti dicoba dulu alatnya, modul-modulnya, kemudian baru bahan baku dicoba masuk. Setelah pas-nya seperti apa, keringnya berapa lama. Nah itu memang harus dalam satu pabrik, harus rangkaian,” terangnya.***

Leave a reply