Swasembada, Mentan Kebut Produksi Gula RI Seperti Era Kolonial

BI-Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengakui produksi gula saat ini belum sebanding pada era kolonial Belanda.
Amran menyebut saat ini produksi gula RI baru mencapai 4 ton. Amran menyebut produksi gula per hectare sempat menembus angka 14 ton, yakni terjadi pada era 1930-an.
“Ini berarti harus ada yang dibenahi. Doakan mudah-mudahan minimal produksi gula kita bisa seperti jaman dulu lagi, minimal 14 ton produksinya,” ujar Mentan di Lumajang, kemarin.
Amran menyebut pihaknya menyiapkan sejumlah strategi dalam mencapai swasembada gula nasional. Strategi-strategi ini difokuskan pada peningkatan produktivitas, efisiensi budidaya, pemberdayaan petani secara berkelanjutan dan peningkatan pendapatan petani tebu.
“Kita fokus tebu, semoga 2 hingga 3 tahun, paling lambat 4 atau 5 tahun, Indonesia bisa mulai meraih swasembada gula,” kata Mentan.
Amran merinci enam strategi kunci yang akan dilakukan oleh pemerintah secara komprehensif dalam mewujudkan swasembada gula nasional. Pertama, melakukan penguatan penyuluhan kepada petani, kedua, memperbaiki sistem pengelolaan perkebunan tebu, ketiga, menyediakan sarana produksi, termasuk memberikan kemudahan akses pupuk.
“yang berikutnya adalah irigasi, yang kelima pengelolaan tanah dan yang keenam adalah harga harus menguntungkan petani. Kalau ini diberesin semua, swasembada jadi kenyataan,” jelas Amran.
Kendati demikian, Amran mengungkapkan bahwa pelaksanaan keenam strategi tersebut membutuhkan kerja sama lintas sektor, baik pemerintah pusat, daerah, BUMN, maupun swasta.
“Ini adalah PR kita bersama. Termasuk ada Pak Plt. Gubernur, ada juga PTPN. Kita kolaborasi, pasti bisa,” ucap Mentan Amran.
Melihat tren produksi saat ini, Mentan Amran juga optimis kebutuhan gula konsumsi dalam negeri mampu tercukupi sepenuhnya paling lambat di tahun 2026.
“Kita penuhi dulu gula konsumsi. Kalau tadi Pak Dirut bilang, paling lambat tahun depan gula konsumsi sudah beres. Tapi jangan hanya gula konsumsi. Kita kejar juga gula industri. Kalau ini berhasil, kita bisa menghemat devisa hingga Rp40 triliun,” ujar Amran.
Sebagai informasi, Peraturan Presiden No. 40 Tahun 2023 menargetkan swasembada gula konsumsi tercapai pada 2028, dan swasembada gula industri serta bioetanol pada 2030. Saat ini, produksi gula nasional pada 2024 tercatat 2,46 juta ton, naik 8,57 persen dari 2023. Namun, kebutuhan nasional mencapai 8,1 juta ton, sehingga masih perlu tambahan 5,6 juta ton untuk mencapai swasembada.***