Hubungan Harmonis TKI dan TKA Tercipta Melalui Dialog Sosial di PT IWIP Malut

BI— Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Serikat Pekerja Nasional (SPN) memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pengurus, perwakilan, dan anggota SPN yang berkarya di PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Apresiasi ini diberikan atas kepekaan dan inisiatif mereka dalam mengedepankan dialog sosial, yang dibuktikan dengan mengundang Ketua Umum SPN, Iwan Kusmawan, S.H., serta Ketua Bidang Hubungan Internasional dan Jaringan, Eko Purwantoro S.T., untuk agenda konsolidasi dan penguatan organisasi.
Dalam kunjungannya ke Maluku Utara, khususnya PT. IWIP, Iwan Kusmawan, S.H., menekankan bahwa dialog sosial adalah pilar krusial yang harus dipahami dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran SPN. Ia menegaskan bahwa prinsip ini telah termaktub jelas dalam Konvensi ILO No. 154 tentang Promosi Perundingan Kolektif, Konvensi ILO No. 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi, serta Konvensi ILO No. 98 tentang Hak untuk Berorganisasi dan Berunding Bersama. Ketiga konvensi ini, menurut Iwan, menjadi landasan bagi terwujudnya dialog sosial yang efektif.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan bahwa dialog sosial juga telah menjadi bagian integral dari hukum kebiasaan di Indonesia, tercermin dalam semangat musyawarah mufakat. “Setiap ada hal yang sangat penting dan mendesak, dapat dibicarakan melalui mekanisme BIPARTITE antara pengusaha dan serikat pekerja,” terang Iwan. Pendekatan ini diharapkan dapat menjadi solusi proaktif dalam menjaga iklim hubungan industrial yang kondusif.
DPP SPN, melalui agenda konsolidasi dan penguatan SPN di PT. IWIP, menyatakan tidak menemukan adanya isu gesekan signifikan antara Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kerap menjadi sorotan. Jika pun ada, permasalahan tersebut cenderung disebabkan oleh kesalahpahaman pemaknaan kata atau kalimat dalam penyampaian. Temuan ini menunjukkan efektivitas komunikasi internal di lingkungan PT. IWIP dalam menjaga keharmonisan antarpekerja.
Zakir Toduho, Ketua SPN di PT. IWIP, menegaskan komitmen organisasinya dalam mengedepankan asas musyawarah mufakat ketika menghadapi saran, usulan, dan pendapat dari anggota. “Ruang dialog sosial harus selalu dikedepankan, sebagaimana filosofi dalam hubungan industrial,” ujar Zakir.
Ia pun mengimbau kepada seluruh anggota SPN agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas. “Isu-isu yang tidak jelas hanya akan berdampak buruk pada situasi dan komunikasi yang sudah terjalin baik melalui mekanisme hubungan industrial,” pungkas Zakir, menekankan pentingnya menjaga kondusivitas lingkungan kerja.***