Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia Desember 2025

BI-Forbes merilis daftar terbaru 10 orang terkaya Indonesia edisi Desember 2025. Sejumlah nama baru masuk jajaran teratas di tengah gejolak ekonomi global berdasarkan pembaruan terbaru pada Jumat (10/12/2025).
Melansir Forbes, indeks saham acuan Indonesia tercatat melonjak 17 persen sepanjang tahun. Kenaikan itu mendorong kekayaan kolektif orang terkaya Indonesia mencapai USD306 miliar (sekitar Rp5 triliun).
Lonjakan pasar saham turut mengerek nilai aset para pengusaha teknologi. Saham PT Data Center Indonesia Tbk melonjak 481,35 persen secara year to date.
Kenaikan tersebut mengantarkan Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman masuk 10 besar orang terkaya Indonesia. Keduanya untuk pertama kali menembus jajaran elite versi Forbes.
Forbes mencatat, Otto Toto Sugiri memiliki kekayaan USD11,3 miliar (sekitar Rp188,4 triliun). Ia naik ke peringkat keenam dari posisi ke-26 tahun sebelumnya.
Sementara itu, Marina Budiman menjadi satu-satunya perempuan di daftar 10 besar. Kekayaannya tercatat USD8,2 miliar (sekitar Rp136,7 triliun) dan berada di peringkat kedelapan.
Berikut daftar lengkap 10 orang terkaya Indonesia per Desember 2025 melansir Forbes.
1. R. Budi Hartono & Michael Hartono
Hartono bersaudara masih menempati posisi puncak orang terkaya Indonesia. Total kekayaan mereka mencapai 43,8 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp730,1 triliun.
Meski bertahan di posisi pertama lebih dari satu dekade, kekayaan mereka turun USD6,5 miliar atau sekitar Rp108 triliun. Penurunan dipicu melemahnya saham PT Bank Central Asia Tbk sebesar 15 persen.
2. Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu berada di posisi kedua dengan kekayaan USD39,8 miliar atau sekitar Rp663,4 triliun. Nilai tersebut meningkat 23 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kenaikan kekayaan didorong aksi penawaran umum perdana PT Chandra Daya Investasi Tbk pada Juli 2025. Dari IPO tersebut, Prajogo memperoleh lebih dari 140 juta dolar Amerika Serikat.
3. Keluarga Widjaja
Keluarga Widjaja menempati posisi ketiga dengan kekayaan USD28,3 miliar atau sekitar Rp471,7 triliun. Mereka mencatat kenaikan terbesar tahun ini.
Lonjakan aset dipicu saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk yang naik lebih dari dua kali lipat. Ekspansi bisnis energi terbarukan menjadi pendorong utama kenaikan tersebut.
4. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong turun ke peringkat keempat dengan kekayaan USD24,9 miliar atau sekitar Rp415,1 triliun. Kekayaannya menyusut 2,1 miliar dolar Amerika Serikat.
Penurunan terjadi seiring melemahnya saham PT Bayan Resources Tbk. Laba bersih perusahaan juga turun menjadi 534 juta dolar Amerika Serikat hingga September 2025.
5. Anthoni Salim dan Keluarga
Anthoni Salim dan keluarga berada di posisi kelima dengan kekayaan USD13,6 miliar atau sekitar Rp226,7 triliun. Posisi ini mencerminkan stabilitas bisnis Grup Salim.
Portofolio usaha keluarga Salim mencakup sektor makanan, perbankan, dan telekomunikasi. Diversifikasi tersebut menjaga nilai kekayaan tetap solid sepanjang tahun.
6. Otto Toto Sugiri
Otto Toto Sugiri masuk 10 besar untuk pertama kalinya dengan kekayaan USD11,3 miliar atau sekitar Rp188,4 triliun. Ia berada di peringkat keenam.
Lonjakan kekayaan dipicu saham PT Data Center Indonesia Tbk yang melesat 481,35 persen secara year to date. Tingginya permintaan pusat data menopang kenaikan tersebut.
7. Tahir dan Keluarga
Tahir dan keluarga menempati peringkat ketujuh dengan kekayaan USD9,8 miliar atau sekitar Rp163,4 triliun. Kekayaan mereka menguat sepanjang 2025.
Diversifikasi usaha di sektor kesehatan, keuangan, dan properti menjadi penopang utama pertumbuhan aset keluarga Tahir.
8. Marina Budiman
Marina Budiman berada di peringkat kedelapan dengan kekayaan USD8,2 miliar atau sekitar Rp136,7 triliun. Ia menjadi satu-satunya perempuan dalam daftar 10 besar.
Kenaikan kekayaannya juga ditopang lonjakan saham PT Data Center Indonesia Tbk. Marina tercatat sebagai salah satu pengendali utama perusahaan tersebut.
9. Wijono, Hermanto Tanoko dan Keluarga
Wijono dan Hermanto Tanoko bersama keluarga menempati posisi kesembilan. Total kekayaan mereka mencapai USD8,1 miliar atau sekitar Rp134 triliun.
Kenaikan aset didorong ekspansi bisnis properti dan konsumsi melalui kelompok usaha Tancorp. Pergerakan saham anak usaha turut memperkuat nilai kekayaan.
10. Sri Prakash Lohia
Sri Prakash Lohia berada di peringkat ke-10 dengan kekayaan USD8 miliar atau sekitar Rp133,3 triliun. Ia dikenal sebagai pemilik Indorama Corporation.
Portofolio usaha di sektor petrokimia dan manufaktur menjadi sumber utama kekayaannya. Bisnis tersebut tetap stabil di tengah fluktuasi ekonomi global.***















