ADUPI Optimis Industri Daur Ulang Mengalami Perkembangan Positif di Masa Depan
BI – Industri daur ulang menjadi solusi dalam mewujudkan lingkaran ekonomi yang berkelanjutan, kata Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Christine Halim.
Menurut Christine, industri daur ulang berperan sebagai penghubung antara produsen dan konsumen dalam menciptakan lingkaran sirkular ekonomi yang memungkinkan barang kembali ke produsennya. Pernyataan tersebut disampaikan Christine dalam pertemuan di kantor Kamar Dagang Industri (Kadin) Jakarta.
Selama ini, produsen hanya menghasilkan produk yang kemudian digunakan oleh konsumen, sedangkan kemasan produk yang sudah tidak terpakai berakhir sebagai sampah. Namun, dengan adanya industri daur ulang yang mengolah sampah tersebut, dapat tercipta dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat.
Industri daur ulang memiliki peran penting dalam mengolah sampah-sampah tersebut dan menghasilkan dampak ekonomi yang bermanfaat serta menjaga kelestarian lingkungan dengan mengubah sampah menjadi barang yang berguna bagi produsen.
Christine mengungkapkan optimisme bahwa industri daur ulang akan mengalami perkembangan yang positif di masa depan. Namun, peran pemerintah, masyarakat, dan akademisi sangat penting dalam pengembangan industri ini. Dengan sinergi dari berbagai pihak, industri daur ulang akan menjadi matang dan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pada Hannover Messe, pameran industri terbesar di dunia yang diadakan di Jerman pada 17-21 April 2023 yang lalu, ADUPI berhasil menandatangani perjanjian investasi senilai 33,8 juta dolar AS. Tiga anggota ADUPI, yaitu PT Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ), Free The Sea, dan Block Solution (BSI), melakukan penandatanganan kesepakatan ini.
Kesepakatan ini menunjukkan komitmen untuk mengembangkan industri daur ulang dan mendorong pertumbuhannya dengan dukungan investasi yang signifikan.**