Pemerintah Gagal Ciptakan Lapangan Kerja Formal, Jutaan Kelas Menengah Turun Kasta

0
61

BI-Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekenomian Raden Pardede memastikan pemerintah terus berupaya menciptakan lebih banyak lapangan kerja produktif. Hal itu dilakukan demi menekan penurunan jumlah masyarakat kelas menengah ke kelas ekonomi yang lebih rendah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pascapandemi, jumlah masyarakat kelas menengah mengalami penurunan sebesar 5,98 juta orang dari 2021-2024. Sementara, jika dihitung dari 2019, masyarakat menengah yang turun kasta lebih besar yakni mencapai 9,48 juta orang.

“Kalau ditanya ke depan seperti apa strateginya, kita harus masuk ke sektor yang lebih produktif. Sektor yang formal dalam hal ini adalah sektor manufaktur,” ujar Raden dalam seminar Optimisme Baru Pembangunan Ekonomi Era Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta, Kamis (29/8).

Raden melihat tingginya penurunan kelas menengah karena banyak masyarakat yang beralih dari pekerja formal ke informal. BPS mencatat penduduk Indonesia yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 84,13 juta orang atau setara 59,17% pada Februari 2024. Menurutnya, dengan gemuknya pekerja di sektor informal, konsumsi menjadi stagnan bahkan cenderung melemah. Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi mandek.

“Penciptaan lapangan kerja itu banyak diarahkan ke informal, sektor yang kurang produktif. Saya tidak menyoroti pekerjaan saudara kita sebagai pengemudi ojek online. Tapi, itulah penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak sekarang. Ini membuat produktivitas ekonomi kita rendah,” jelas Raden.

Oleh karena itu, pemerintah mendorong peningkatan angkatan kerja formal, khususnya di sektor manufaktur untuk meningkatkan proporsi kelas menengah. Melansir data Kementerian Perindustrian, industri manufaktur nasional berhasil menyerap tenaga kerja hingga 18,82 juta orang per Juni 2024.

“Yang kita inginkan adalah sektor formal itu disektor manufaktur. Ini yang perlu menjadi motor menurut saya ke depannya,” pungkas Raden. **

Leave a reply