Produksi Melimpah, Harga Beras Premium dan Medium Masih Tinggi

0
31

BI-BPS mencatat produksi beras di sepanjang Agustus 2025 mencapai angka 3,24 juta ton. Peningkatan produksi beras ini sejalan dengan peningkatan produksi padi di sepanjang Agustus 2025.

“Produksi beras untuk konsumsi pangan masyarakat pada agustus 2025 mencapai 3,24 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 9,81% dibandingkan dengan kondisi di sepanjang Agustus 2024 yang sebesar 2,95 juta” kata M. Habibulah, Deputi Bidang Statistik Produksi dalam pemaparan neraca dagang, Rabu (1/10/2025).

Dengan demikian, total produksi beras di sepanjang Januari hingga Agustus 2025 telah mencapai 25,27 juta ton, atau meningkat sebesar 15,47% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 21,88 juta ton.

“Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang September hingga November 2025 diperkirakan sebesar 7,92 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 0,33 juta ton dalam persen,4,41% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu” tambahnya

Artinya, produksi beras dari bulan Januari hingga November 2025 diperkirakan akan mencapai 33,19 juta ton, atau meningkat sebesar 12,62% dibandingkan dengan Januari hingga November 2024 yang sebesar 29,47 juta ton.

Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) atau beras Bulog turun tipis sebesar 0,4% dari HET nasional Rp12.500 per kg menjadi Rp12.495 per kg di tingkat konsumen.

Harga rata-rata beras SPHP di semua wilayah kompak di bawah HET. Secara terperinci, beras SPHP di zona 1 adalah Rp12.245 per kg, zona 2 senilai Rp12.760 per kg, dan zona 3 senilai Rp13.375 per kg.

Harga Pangan Lainnya

Sementara, Harga bawang merah dan bawang putih bonggol di minggu pertama Oktober 2025 berada di bawah harga acuan penjualan (HAP). Sedangkan harga telur ayam ras dan gula konsumsi tercatat masih tinggi dari HAP nasional.

Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis (2/10/2025) pukul 08.00 WIB, harga bawang merah tercatat Rp39.014 per kg lebih rendah 5,99% dari HAP nasional yang ditetapkan Rp36.500 per kg.

Kemudian, bawang putih bonggol juga tercatat mengalami penurunan 7,32% menjadi Rp37.072 per kg dari HAP nasional senilai Rp38.000 hingga Rp40.000 per kg.

Kemudian, untuk cabai rawit merah secara nasional berada di level Rp45.551 per kg. Angka ini turun 20,09% dibandingkan HAP nasional yang ditetapkan pada kisaran Rp40.000 hingga Rp57.000 per kg.

Cabai merah keriting mencatatkan harga rata-rata nasional sebesar Rp52.184 per kg, turun tipis 5,12% dari HAP nasional sebesar Rp37.000 hingga Rp55.000 per kg.

Daging ayam ras secara nasional dibanderol Rp38.101 per kg, atau lebih rendah 4,75% dibandingkan HAP nasional sebesar Rp40.000 per kg.

Telur ayam ras dijual dengan harga rata-rata nasional sebesar Rp30.276 per kg, 0,92% di atas HAP nasional sebesar Rp30.000 per kg.

Daging sapi murni tercatat seharga Rp136.835 per kg secara nasional, lebih rendah 2,26% dari HAP nasional sebesar Rp140.000 per kg.

Gula konsumsi dijual dengan harga rata-rata nasional sebesar Rp18.242 per kg, lebih tinggi 4,24% dibandingkan HAP nasional senilai Rp17.500 per kg.

Minyak goreng curah masih belum menunjukkan penurunan harga. Secara nasional, harga rata-rata berada pada angka Rp17.470 per liter, atau lebih tinggi 11,27% dibandingkan HET Minyakita yang ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter.***

Leave a reply