Menulis Berita Itu Mudah

0
188

SURABAYA -Sebelum menulis berita kita harus tahu apa itu berita Apa itu Berita? Disebut berita itu kalau peristiwa atau kejadian ditulis atau dilaporkan dapat melalui media cetak, elektronik dsb.

Apa gunanya kita menulis berita?
Gunanya agar dibaca atau disimak audiens. Karenanya isi dan judulnya harus menarik dan berguna.

Berita perlu menyajikan informasi yang lengkap dan menyeluruh pada para pembacanya. Untuk memenuhi tujuan ini, caranya adalah dengan menulis menggunakan metode 5W 1H yang ditemukan oleh Rudyard Kipling.

Rudyard Kipling merupakan seorang penulis asal Inggris yang menamakan 5W 1H ini sebagai metode kipling. Rumus ini akan membuat informasi dalam berita menjadi kaya dan mendalam. Ini dia penjelasan selengkapnya.

Pengertian 5W 1H

5W 1H adalah metode yang digunakan untuk mendapat informasi yang lebih kaya dan mendalam. Dalam menyusun teks berita, caranya adalah dengan menanyakan tiap unsur 5W 1H kepada narasumber.

Urutan 5W 1H

What: apa yang terjadi?

Who: siapa yang terlibat di dalam peristiwa tersebut?

Why: mengapa hal tersebut dapat terjadi?

When: kapan peristiwa tersebut terjadi?

Where: di mana peristiwa tersebut terjadi?

How: bagaimana peristiwa tersebut terjadi?

Menulis Berita

Cara menulis berita selanjutnya adalah dengan menulis teras berita. Yang dimaksud teras berita ini merupakan alinea pertama dalam sebuah berita yang biasanya memuat hal penting tentang kejadian atau peristiwa yang ditulis di dalam berita tersebut. Di teras berita, biasanya dibuat ringkas.

Awal kalimat saat memulai cara menulis berita yang baik adalah memuat unsur who atau siapa dan what atau apa. Pakai juga kaidah penulisan yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yakni memuat SPOK (subjek, predikat, objek, dan keterangan) pada kalimatnya.

Pada berita yang memuat peristiwa atau kejadian, biasanya unsur waktu dan tempat diletakkan pada bagian terakhir berita.

Langkah cara menulis berita selanjutnya adalah menulis isi berita. Isi berita memuat detail informasi yang ingin disampaikan dalam sebuah berita dan biasanya ditulis setelah teras berita. Isi berita sebaiknya disusun dalam paragraf pendek yang berisi 3 hingga 5 kalimat.

Satu paragraf berita biasanya hanya berisi satu ide yang pendek karena berguna mendorong pembaca untuk melanjutkan membaca pada paragraf berikutnya.

Apabila memenuhi seluruh unsur 5W 1H di atas, pokok informasi yang tersaji dalam berita akan menjadi jauh lebih lengkap.

Yang terakhir adalah membuat judul

Tidak ada pedoman baku, apalagi dalam penulisan online. Bisa mengambil judul dari iterpretasi sebuah kejadian (intisari peristiwa), Mengambil judul dari thema rapat atau pertemuan atau peristiwa. Mengutip pernyataan nara sumber. Semakin sering menulis akan memudahkan membuat judul. Bosa terjadi judul dibuat dahulu 5W1H baru dibuat dst.

Contoh penulisan 5W 1H

Berdasarkan contoh paragraf eksposisi, penulisan menggunakan 5W 1H adalah seperti di bawah ini:

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai kisaran 7-8% per tahun. Ini disebabkan kegiatan ekonomi yang makin masif, khususnya pada UMKM. Pemerintah menggelontorkan kredit usaha rakyat (UKR) sejumlah Rp 34,1 triliun.

Dengan begitu, pendapatan per kapita masyarakat di Indonesia mencapai beberapa kali lipat. Di samping itu, menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk yang terkategori miskin juga banyak berkurang.

Inilah analisis 5W 1H berdasarkan contoh berita di atas:

What: jumlah penduduk miskin berkurang

Who: masyarakat Indonesia

Why: pertumbuhan ekonomi berkisar 7-8%

When: dalam beberapa tahun terakhir

Where: di Indonesia

How: pemerintah menggelontorkan KUR sebesar Rp 34,1 triliun kepada UMKM.

Contoh Berita

Pemerintah mencabut adanya aturan mengenai PPKM level 3 yang harusnya mulai diterapkan pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pada Saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dinyatakan tidak berlaku.

Meski demikian, terbit aturan baru melalui Imendagri Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pada Saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang memuat beberapa aturan baru. Alasan dibatalkannya PPKM level 3 atau PPKM Nataru ini diungkap oleh Menko Marves Luhut Binsar.

Menurutnya, pembatalan tersebut dilakukan agar kebijakan yang dibuat lebih seimbang untuk semua wilayah di Indonesia. “Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan aturan PPKM level 3 pada periode Natal dan Tahun Baru terhadap semua wilayah,” ujar Luhut mengutip dari Siaran Pers.

“Penerapan level PPKM selama Natal dan Tahun Baru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan,” imbuhnya. Luhut juga menjelaskan dasar pertimbangan pembatalan PPKM karena adanya perbaikan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang kian membaik.

Selamat menikmati petualangan baru di dunia tulis menulis…

Leave a reply