Berfokus Pada Penguasaan Desain Dan Teknologi, HIMKI Ingin Capai Target 5M USD
BI– Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) tahun 2023 diadakan di Yogyakarta, 22-23 Februari 2023. Rakernas kali ini mengambil tema “Penguasaan Desain dan Teknologi Produksi Sebagai Akselerasi Mencapai Target Ekspor Mebel dan Kerajinan 5 Milyar USD Di Akhir 2024”.
Tema tersebut diambil untuk menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai target ekspor industri furnitur dan kerajinan di tahun 2024 yang mencapai 5 Miliar USD. Penguasaan desain dan teknologi produksi sangat membantu pertumbuhan target ekspor industri padat karya ini.
Kedua hal tersebut sangat diprioritaskan oleh beberapa negara besar dan beberapa negara eksportir besar tingkat dunia, ujar Abdul Sobur, Ketua Presidium HIMKI, seperti yang dikutip dari kontancoid.
Menurut Sobur, Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang bisa menjadi modal kuat dalam menghasilkan produk mebel yang bersifat unik dengan corak dan desain beragam dari keterampilan para pengrajin yang merupakan keunggulan kompetetif yang tidak mudah disaingi.
Namun, di era persaingan pasar yang semakin ketat dan dinamis, keunggulan tersebut belum cukup tanpa ditunjang oleh penguasaan desain dan teknologi produksi yang bergerak secara beriringan.
Kedua hal ini sangat memerankan peran penting dalam menciptakan produk yang inovatif dan fungsional dengan harga yang kompetitif. Sekretaris Jenderal HIMKI, Heru Prasetyo menambahkan pihaknya tetap optimis bahwa industri mebel dan kerajinan akan terus mengalami pertumbuhan meskipun kondisi saat ini kurang baik.
Pangsa pasar ekspor utama seperti Amerika Serikat dan Eropa perlahan mulai tumbuh. Selain itu, HIMKI juga terus menjajaki pasar-pasar baru seperti India, Timur Tengah dan lainnya.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Ganef Judawati, Plt. Direktur Pengembangan Produk Manufaktur, dalam sambutannya menyoroti perihal masih banyaknya pelaku usaha yang mengalami kendala. Seperti dalam hal ekspor, keterbatasan kapasitas produksi, modal, SDM, desain produk yang spesifik, konsistensi kualitas produk, pemenuhan sertifikasi, serta pemasaran.
Kemendag terus berkomitmen untuk mendorong pengembangan kapasitas para pelaku usaha agar siap memasuki pasar ekspor dan menghasilkan produk bernilai tambah dan bersaing di pasar global.
Melalui Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional berkolaborasi dengan HIMKI serta pemangku kepentingan lainnya terus mendorong nilai tambah produk furnitur dan dekorasi rumah Indonesia dengan berbagi program.
Seperti melalui program pengembangan kapasitas, program Aku Siap Ekspor (ASE) dan Local Business Export Coaching (LBEC) bersama CBI Belanda. Kedua program tersebut memfasilitasi 168 pelaku usaha yang tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Rakernas HIMKI turut dihadiri Ketua KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid; Ketua Presidium HIMKI, Abdul Sobur; perwakilan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta jajaran pengurus dan anggota HIMKI, baik secara langsung maupun daring.**