Kontraksi Ekspor, Namun Pertumbuhan Jasa Tetap Membara
BI – Meskipun terjadi kontraksi sebesar 4,26% (yoy) dalam ekspor secara keseluruhan, yang disebabkan oleh penurunan ekspor barang yang sejalan dengan perlambatan ekonomi global, pertumbuhan ekspor jasa tetap berlangsung kuat, didukung oleh peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Dalam pernyataannya pada Rabu (8/11/2023), Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Nita A. Muelgini, menekankan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia yang tetap kuat juga tercermin dalam berbagai aspek sektor dan wilayah.
Dari perspektif sektor usaha, sebagian besar sektor usaha pada triwulan III 2023 masih mencatatkan pertumbuhan positif, terutama dipengaruhi oleh Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta sektor Konstruksi. Pertumbuhan sektor usaha ini terus didukung oleh permintaan domestik yang tetap kuat, termasuk proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang dikerjakan di berbagai wilayah.
Dari segi regional, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2023 yang tetap kuat juga merata di seluruh wilayah Indonesia. Wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Jawa, Kalimantan, Sumatera, serta Bali-Nusa Tenggara (Balinusra) semuanya mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif, dengan wilayah Sulampua mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Hal ini mencerminkan ketahanan ekonomi yang kuat di berbagai bagian negara, meskipun tantangan global yang signifikan terus berlanjut.