Kadin Jatim Tawarkan Kerjasama Investasi hingga Pendidikan ke Kanada

0
91

BI-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) mengajak Kanada untuk berinvestasi di Jatim. Sebab Jatim memiliki potensi yang sangat besar dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,9 persen pada 2023.

Hal itu disampaikan Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim saat bertemu Jess Dutton Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Selasa (27/2/2024).

“Kami berharap ada kerjasama perdagangan, investasi, termasuk pendidikan. Karena Kadin juga mengurusi pendidikan, khususnya pendidikan vokasi,” kata Adik dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (28/2/2024).

Kepada Jess Dutton, Adik mengungkapkan bahwa ekonomi Jatim saat ini mengalami pertumbuhan yang cukup bagus, mencapai 4,9 persen.

Investasi di Jatim juga cukup bagus dan terus mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya dengan komposisi penanaman modal asing (PMA) sebesar 56,3 persen. Dari jumlah tersebut, 52,1 persen adalah hilirisasi, termasuk industri manufaktur.

“Dengan situasi seperti yang saya sebutkan, Jatim adalah provinsi yang memiliki potensi besar dalam perdagangan dan investasi. Sehingga kami juga mengundang pengusaha Kanada untuk berinvestasi di Jatim,” ujarnya.

Sementara itu, Jess Dutton Duta Besar Kanada untuk Indonesia mengatakan kunjungannya ini bertujuan memperkuat kerja sama komersial untuk meningkatkan perdagangan antarkedua negara.

“Kami melihat potensi di wilayah Indonesia. kami melihat jumlah dan nilai ekonomi Indonesia, demografi, dan faktor Indonesia akan menjadi kekuatan terbesar di dunia pada tahun 2050,” katanya.

Adapun kerjasama yang ditawarkan diantaranya adalah di sektor teknologi, transisi energi, dan green industry, juga teknologi pertanian.

“Negara ini bertumbuh sangat cepat sekali. Dan Joko Widodo Presiden sudah menekankan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia,” katanya.

Kanada juga berminat untuk bernegosiasi dengan Indonesia dan membuat kerjasama perdagangan sehingga kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan. **

Leave a reply