Pemuda Ponorogo Pilih Jadi Petani Melon, Cuan Rp 30 Juta Setiap Panen
BI-Pekerjaan sebagai petani sangat jarang dilirik kaum milenial. Namun tidak dengan Fiska Indra Pratama. Pemuda 28 tahun itu justru memilih profesi sebagai petani melon hidroponik.
Profesi ini dia pilih setelah rajin melihat tutorial di YouTube. Karena tertarik dengan hasil yang didapatkan dari menanam melon secara hidroponik, dia pun mencoba untuk menjalankannya.
“Saya memilih green house dan hidroponik ini karena efisiensi lahan. Karena dengan 2 cara ini meski lahan terbatas tetapi populasi bisa maksimal,” tutur Indra kepada wartawan, Minggu (25/8/2024).
Indra mengatakan lahan miliknya seluas 600 meter persegi mampu menampung 1.600 polibag. Melon yang ia tanam jenisnya bermacam-macam, ada jenis Inthanon atau Golden Emerald (Belanda), Sweet Humi (Cina), Fujisawa (Jepang), Sweet Net (Thailand), dan Musk Melon (Jepang).
“Awalnya modal nekat, karena belajar dari youtune dan hobi berkebun,” jelas Indra.
Warga Desa Muneng, Kecamatan Balong, Ponorogo itu menambahkan dibandingkan dengan menanam konvensional. Greenhouse miliknya bisa menghasilkan 20 kali lipat. Karena minim pestisida juga bisa menanam disegala musim.
“Dalam satu tahun bisa menanam empat kali panen. Kalau di sawah cuma dua kali,”terang Indra.
Menurutnya, dengan ditanam secara hidroponik dia bisa menyesuaikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Sekaligus pemupukan bisa maksimal karena media tanamnya dari cocopeat atau serabut kelapa.
“Melon hasil tanaman saya dijual Rp 25 hingga Rp 50 ribu per kilogramnya, tergantung jenis melonnya,” ungkap Indra.
Indra menerangkan omzet yang dia raup dalam sekali panen per seribu tanaman mencapai Rp 30 juta. Keuntungannya mencapai Rp 21 juta. Dalam setahun dia mampu memanen melon hingga 4 kali.
“Greenhouse ini saya buka untuk wisata edukasi dan pelatihan. Bagi siapa saja yang mau panen melon dan beli langsung juga bisa,” jelas Indra.
Sementara, salah satu pengunjung, Citra Puspita Rahayu Putri mengaku lebih senang dengan rasa melon yang dijual Indra. Menurutnya rasanya lebih renyah dan segar.
“Lumayan sering beli di sini, kalau di pasaran kan biasanya melon dibuat manis, kalau di sini lebih alami. Lebih sehat,” kata Citra.**