Pengembangan Energi Angin di Maluku: Menuju 20 MW di Ambon
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku mengungkapkan bahwa potensi energi angin di Maluku, khususnya di kota Ambon, saat ini sedang dalam tahap pengembangan.
“Pengembangan energi angin dengan kapasitas 20 MW di lokasi Paralayang, kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon dalam tahap koordinasi antara PT PLN Persero dengan investor,” ujar Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Maluku, Said Latupono, di Ambon, Minggu, 25 Agustus 2024
Ia menjelaskan bahwa program ini telah dimulai sejak 2015 dengan melakukan survei lokasi dan pemasangan baling-baling, tahapan penelitian, hingga proses pembebasan lahan.
Tim melakukan survei untuk menilai kondisi tanah, lingkungan, kecepatan angin, dan ketinggian, yang kemudian dilanjutkan dengan tahapan pembangunan. Jika semua berjalan sesuai rencana, program ini akan mendukung masyarakat dalam pemenuhan pasokan listrik.
“Seluruh proses telah dilakukan diharapkan tahun ini akan dilanjutkan sehingga jika selesai akan menjadi ikon tersendiri di pulau Ambon dengan ketinggian mencapai 120 meter,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah pusat mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), mengingat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, termasuk energi angin.
Provinsi Maluku sebagai wilayah kepulauan dengan garis pantai panjang juga memiliki potensi energi angin yang signifikan.
Selain Kota Ambon yang memiliki potensi energi angin 20 MW, ada juga wilayah Kei Kecil (5 MW) dan Saumlaki (5 MW).
Menurutnya, beban puncak listrik di pulau Ambon mencapai 60 MW, yang saat ini masih bergantung pada kapal pembangkit listrik berkapasitas 60 MW Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 di Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
“Jika energi angin dioperasikan di Negeri Nusaniwe, maka dapat memperkuat keandalan pasokan listrik di Pulau Ambon,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan, termasuk energi angin, terus diupayakan oleh pemerintah untuk mencapai target bauran energi nasional sebesar 23 persen dari EBT pada tahun 2025.***