Kadin Indonesia Dorong Peningkatan Perdagangan Daerah di Wilayah Timur
BI-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Forum Bisnis Daerah (Forbisda) yang berlangsung di Kota Surabaya, Kamis (19/9/2024) hari ini.
Bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pangan Nasional,
Kadin Indonesia ingin mendorong peningkatan perdagangan antar daerah untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan.
Moga Simatupang Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan, perdagangan antar daerah perlu ditingkatkan untuk menjaga stabilitas harga dan berkontribusi pada ketahanan pangan.
Untuk itu, kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat diperlukan melalui forum ini.
“Diharapkan forum ini dapat memaksimalkan koordinasi antara pemerintah dengan dunia usaha agar meningkatkan pergadangan antar wilayah sesuai dengan potensi maupun produk unggulan,” katanya.
Sedangkan Sarman Simanjorang Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia mengatakan, forum bisnis daerah ini berfokus untuk meningkatkan ekonomi wilayah Indonesia Timur.
Adanya pertemuan para kepala daerah di forum ini, bertujuan untuk bertukar informasi produk unggulan masing-masing yang bisa diperdagangkan satu sama lain.
Selain itu, untuk mempertemukan kepala daerah dengan sektor usaha untuk mendorong penyerapan komoditas daerah.
“Indonesia Timur memiliki potensi perdagangan yang besar. Berdasarkan data BPS 2023, wilayah Indonesia Timur menyumbang 20 persen dari total perdagangan antar pulau di Indonesia,” ungkapnya.
Kata Sarman, Forbisda ini nantinya membentuk kerangka kerja kerjasama antar daerah untuk pengembangan produk, rencana pendistribusian barang yang efektif dan efisien, serta peningkatan kolaborasi antar pelaku bisnis di Indonesia Timur.
Sementara itu Asrjad Rasjid Ketum Kadin Indonesia yang hadir secara daring dalam kegiatan hari ini mengatakan, wilayah Indonesia Timur punya potensi beragam, dalam hal komoditas maupun produk unggulan daerah.
Menurut Arsjad, pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di Indonesia Timur belum bisa dimaksimalkan karena kurang optimalnya distribusi dan pencatatan yang belum akurat.
Mengacu data BPS 2022, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menghasilkan produk unggulan berupa tembakau 139.521 ton, Kabupaten Buru, Maluku, menghasilkan 2.850 ton kakao, dan Kabupaten Nabire, Papua 142.885 ton kelapa sawit.
Kemudian, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menghasilkan 474,007.67 ton, dan Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) menghasilkan kopi sebanyak 9,581 ton.
“Sebagai induk organisasi usaha nasional kami melihat potensi produk Indonesia Timur perlu ditingkatkan lagi. Tantangan distrbusi yang kurang optimal dan pencatatan yang belum akurat perlu diselesaikan bersama,” ucapnya.**