Kunjungi Kadin Jatim, Dubes Guatemala Ingin Tingkatkan Kerjasama
BI– Duta Besar (Dubes) Guatemala untuk Indonesia, Maynor Jacobo Cuyun Salguero, melakukan kunjungan ke Graha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur di Surabaya, Selasa (1/10/2024). Dubes Guatemala mengungkapkan, kehadirannya di Kadin Jatim adalah untuk mempererat hubungan baik antara Guatemala dan Jawa Timur serta terus mencari peluang untuk meningkatkan perdagangan antara Jawa Timur dan Guatemala.
“Kami memiliki hubungan yang sangat baik tetapi kami ingin memperkuatnya menjadi lebih baik lagi untuk mencari lebih banyak peluang bagi produk Guatemala di pasar Indonesia dan juga untuk menemukan lebih banyak peluang bagi produk-produk Indonesia di pasar Guatemala,” katanya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Perdagangan dan Promosi Luar Negeri Prof. Tommy Kayhatu, perwakilan dari sejumlah Kadin Kabupaten kota serta puluhan pelaku usaha anggota Kadin Jatim.
Beberapa produk Guatemala yang dinilai potensial untuk dipasarkan di Indonesia diantaranya adalah produk manufaktur, pertanian dan perkebunan seperti Kakao, gula, kopi, pisang dan makanan olahan. Selain itu juga ada produk tekstil serta kosmetik. Sementara produk dari Indonesia yang diperlukan di Guatemala diantaranya adalah produk tekstil, suku cadang motor, beberapa produk pertanian, minyak dan masih banyak lagi. “Kedua belah pihak memiliki beberapa produk yang bisa kita kerjasamakan untuk pasar ekspor dan impor,” ucapnya.
Selain ingin memperbesar kerjasama perdagangan, Dubes Guatemala juga ingin menjaring investor dari Jatim yang ingin menanamkan investasinya di Guatemala. Menurutnya, secara geografis letak Guatemala sangat strategis berada di Amerika Tengah. Perjalanan ke Los Angles, San Fransisco dan juga ke Washington DC hanya memakan waktu sekitar 2 jam. Guatemala adalah negara terpadat di Amerika Tengah dan negara terpadat ke-11 di Amerika.
Menanggapi keinginan tersebut, Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menyatakan sangat antusias. Apalagi selama ini Guatemala telah menjadi salah satu mitra dagang bagi Indonesia. “Neraca perdagangan kita dengan Guatemala masih surplus,” katanya.
Karena Guatemala terkenal dengan keahliannya dalam budidaya pisang, maka Adik berharap ada kerjasama dengan Indonesia, khususnya Jatim dalam hal budidaya pisang. “Kita butuh teknologinya bagaimana cara budidayakan pisang sehingga produksi dan kualitas pisang yang dihasilkan sangat bagus. Kita minta teknologi Guatemala dibawa ke Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa potensi investasi di Jatim sangat tinggi..oleh karena itu Adik berharap Guatemala juga mau masuk ke Jatim. “Begitu juga dengan perdagangan. Kita perlu tingkatkan. Dan setelah pertemuan ini ada rencana akan mengadakan business matching antara pengusaha Jatim dengan pengusaha guatemala. Ini akan kita kawal,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Prof. Tommy Kayhatu mengungkapkan bahwa selama ini hubungan dagang antara Jatim dengan Guatemala sudah bagus. Neraca perdagangan antara Jawa Timur dengan Guatemala selama kurun waktu 2020-2024 nilainya selalu surplus. Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa nilai ekspor Jawa Timur ke Guatemala senantiasa fluktuatif dengan trend pertumbuhan rata-rata 5,38% per tahun. Adapun sharenya terhadap total ekspor Jawa Timur rata-rata per tahunnya 0,03%.
Pada tahun 2020 surplus perdagangan Jatim dengan Guatemala mencapai US$ 5,41 juta. Dengan perincian realisasi ekspor mencapai US$ 5,61 juta sedangkan total impor sepanjang 2020 mencapai US$ 0,20 juta. Di tahun. 2023, total ekspor mencapai US$ 9,26 juta sedangkan impor hanya sebesar US$ 0,05 juta. “Artinya surplus kita di tahun 2023 mencapai US$ 9,21 juta per tahun,” ucapnya.
Adapun komoditi non migas Jawa Timur yang diekspor ke Guatemala diantaranya adalah kertas/karton; berbagai produk kimia; benda-benda dari batu, gips, dan semen; kopi, teh, rempah-rempah; perangkat musik; benda-benda dari besi dan baja; bahan kimia organik dan alas kaki.**