Puluhan Juta Rupiah dari Bisnis Gula Merah di Lumajang
BI-Khoirul (50), warga Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, dibantu sejumlah pekerja memproduksi gula merah di rumahnya. Bisnis gula merah ini sudah ditekuni sejak tahun 2013.
Gula merah ini bukan berasal dari aren, melainkan sari tebu. Cara membuat gula merah ini, pertama sari tebu dimasak di atas tungku hingga mengental. Kemudian gula merah dimasukkan ke dalam cetakan sesuai ukuran.
Setelah dingin, gula merah dikeluarkan dari cetakan dan siap untuk di-packing. Dalam satu hari, Khoirul dan pekerjanya memproduksi hingga 3 ton gula merah.
“Gula merah ini (bisnis) sejak tahun 2013. Produksinya per hari ya, bisa sampai 3 ton,” ujar perajin gula merah Khoirul kepada detikjatim, Senin (25/11/2024).
Tidak hanya memenuhi permintaan warga di Lumajang, namun gula merah ini dikirim ke Kota Surabaya, Malang, Lamongan, dan Kediri.
“Untuk permintaan tidak hanya di Lumajang, tapi juga dikirim ke luar kota. Seperti Surabaya, Malang, Lamongan, dan Kediri,” terang Khoirul.
Satu kilogram gula merah dijual seharga Rp 14.400. Dalam satu bulan, Khoirul bisa meraup cuan hingga puluhan juta rupiah dari usaha pembuatan gula merah.
“Untuk harga gula merah ini dijual seharga Rp 14.500 per kilogramnya. Dalam satu bulan ya alhamdulillah bisa dapat Rp 20 jutaan,” pungkasnya.**