Jelang Natal, Pemerintah Tekan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen
BI-Pemerintah memutuskan untuk menurunkan biaya jasa kebandarudaraan dan avtur, sehingga harga tiket pesawat domestik bisa ditekan sebesar 10 persen dari harga normal menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan mengatakan bahwa dalam rapat internal, di Istana Kepresidenan Jakarta, Presiden Prabowo Subianto berupaya agar tiket pesawat menjelang “high season” natal dan tahun baru bisa diturunkan.
“Dari semua elemen tadi, termasuk menurunkan biaya atau jasa di bandar udara, termasuk juga avtur dan tentunya ‘fuel surcharge’, maka bisa dikurangi harga tiket itu kurang lebih 10 persen dari harga biasanya secara nasional atau secara domestik,” kata Agus saat memberikan keterangan pers, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Berdasarkan arahan Prabowo Subianto Presiden, Pemerintah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder memutuskan penurunan tiket pesawat dilakukan dengan menurunkan biaya jasa di bandar udara, bahan bakar avtur hingga biaya tambahan “fuel surcharge” yang biasanya dibebankan kepada maskapai.
Menurut AHY, keputusan itu juga telah dikoordinasikan dengan Dudy Purwagandhi Menteri Perhubungan (Menhub), maskapai penerbangan dan BUMN, termasuk PT Pertamina (Persero).
Penurunan harga tiket ini dinilai bisa membantu masyarakat dalam merayakan libur natal dan tahun baru, serta menggerakkan perekonomian nasional, khususnya dari pariwisata.
“Mudah-mudahan ini bisa membantu meringankan masyarakat kita yang ingin bepergian selama libur natal dan tahun baru,” kata AHY.
Menhub Dudy Purwagandhi mengatakan bahwa pemotongan harga tiket pesawat ini berlaku di 19 bandara utama, termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang (Banten), dan Bandara Internasional Ngurah Rai (Bali).
“Sementara kami baru menetapkan yang di 19 bandara itu. Semua yang terkait dengan biaya-biaya yang timbul di kebandarudaraan. Kemudian juga avtur juga ada dari Pertamina berhasil menekan biayanya,” kata Dudy lagi.***