Jelang Nataru, Stok Bahan Pangan di Surabaya Dipastikan Aman
Antiek Sugiharti Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya saat mendampingi sidak Bapanas di Pasar Nambangan, Rabu (17/1/2024). Foto: Diskominfo Kota Surabaya
BI-Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemkot Surabaya memastikan stok bahan pangan aman. Operasi pasar digencarkan di tiap kecamatan untuk mencukupi kebutuhan dengan harga terjangkau.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pangan.
Untuk stok beras SPHP, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bulog. Sedangkan untuk komoditas lain seperti minyak, tepung maupun gula, pihaknya berkoordinasi dengan distributor.
“Kita juga sudah koordinasi dengan beberapa distributor agar mereka bisa membantu ketersediaan stok di pasar-pasar,” kata Dewi, Sabtu (30/11/2024).
Dewi menjelaskan, meski terdapat beberapa kenaikan harga pada komoditas tertentu, namun dipastikan stok bahan pangan masih aman sampai momen Nataru. Pihaknya sudah mengkomunikasikan kebutuhan pasar dengan pihak distributor.
“Cabai, bawang merah, bawang putih, telur, dan daging masih aman. Kebanyakan Nataru, lebih ke bahan-bahan pembuatan kue, seperti gula, dan tepung,” jelasnya.
Ia juga memastikan stok bahan pangan dapat dijumpai di Kios atau Warung TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) di beberapa pasar tradisional di Surabaya. Saat ini ada sekitar 40 Kios atau Warung TPID di pasar yang dikelola PD Pasar Surya. Sejumlah Kios TPID itu di antaranya berada di Pasar Wonokromo, Pasar Pucang Anom, Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambakrejo Surabaya.
“Jadi tidak hanya beras, sekarang kita penuhi dengan gula dan minyak, lalu ada penambahan telur juga,” ujarnya.
Selain rutin mengadakan operasi pasar, Dinkopumdag Surabaya juga akan memperbanyak pasar murah di kecamatan.
Pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya dalam menggulirkan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang rutin digelar setiap bulan.
“Pasar Murah rutin digelar seminggu dua kali, dan ini akan kita tambahkan lagi. Kita koordinasikan dengan kecamatan dan kelurahan, titik mana saja yang membutuhkan akan kita grojok di situ,” pungkasnya.**
