Kadin Indonesia Sebut Penurunan Tarif Respirokal AS Pacu Ekspor hingga Dua Kali Lipat

BI-Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia menyebut penurunan tarif respirokal dari Amerika Serikat (AS) memacu kenaikan ekspor hingga dua kali lipat.
Sebelumnya, pemerintah AS diketahui menurunkan tarif respirokal terhadap produk Indonesia, yang semula 32 persen turun menjadi 19 persen.
Anindya Bakrie Ketua Umum Kadin Indonesia mengatakan hasil negosiasi pemerintah Indonesia dengan AS lebih baik dibanding banyak negara lain, sekaligus menjadi peluang bagi peningkatan ekspor nasional.
Menurut Anindya, keberhasilan tersebut patut diapresiasi karena tercapai di tengah posisi Indonesia yang memang mencatat surplus perdagangan dengan AS.
“Pertama, selamat kepada pemerintah. Karena menurut saya, apa yang telah disepakati itu bagus untuk Indonesia,” kata Anindya, melansir Antara, Kamis (17/7/2025).
Anin menilai wajar jika banyak pihak mempertanyakan mengapa tarif tidak bisa ditekan lebih rendah lagi. Namun, dibanding kondisi global, tarif ini dianggap lebih ringan.
Dirinya mencontohkan tarif Indonesia lebih rendah daripada Meksiko yang dikenakan 35 persen dan China sebesar 30 persen. Ia juga membandingkan dengan Inggris yang hanya dikenai tarif 10 persen, namun neraca dagangnya dengan AS justru defisit, berbeda dengan Indonesia yang surplus.
Kesepakatan itu, kata Anin, dinilai dapat mendorong kenaikan signifikan nilai perdagangan bilateral antara AS dengan Indonesia.
“Kalau saya lihat, perdagangan yang tadinya 40 miliar dolar AS, dalam lima tahun bisa mencapai 80 miliar dolar AS. Kita mesti lihat bukan hanya untungnya buat mereka, tapi apa untungnya buat kita,” ujar dia.
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, ia mengatakan Kadin berencana segera menggelar rapat dengan pelaku industri dalam negeri, khususnya sektor tekstil, garmen, alas kaki, dan elektronik guna memastikan kapasitas produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan.***