Kemendagri Bingung Harga Beras Terus Naik, Ucap Baru Terjadi Tahun Ini

0
5

BI-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyoroti fenomena naiknya harga beras di pasaran meski Perum Bulog sudah menyalurkan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir pun menilai kondisi ini janggal. Padahal, pemerintah telah memiliki pengalaman menyalurkan SPHP sejak 2022.

“Jadi tolak ukur kita, satu, masalah jumlah. Kedua, sejak dari 2022 sampai dengan 2025, kita sudah berpengalaman di dalam penyaluran beras SPHP. Baru tahun ini, satu bulan kita sudah salurkan, harganya tetap naik,” kata Tomsi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (19/8/2025).

Menurut Tomsi, di tahun-tahun sebelumnya, cukup dua minggu operasi SPHP harga beras langsung melandai. Namun tahun ini, meski sudah berjalan sebulan, harga justru tidak kunjung turun.

“Tahun-tahun sebelumnya, dua minggu saja kita menyalurkan SPHP, itu harga turun tajam. Bisa dicek dengan data-data kita. Ini sudah satu bulan kita operasi, boro-boro turun, naik dia (harga beras),” ujarnya.

Karenanya, ia meminta pemerintah daerah (Pemda) mempercepat distribusi agar beras SPHP lebih cepat sampai ke masyarakat dan bisa meredam harga.

Adapun program SPHP sendiri dijalankan mulai Juli-Desember 2025 dengan target 1,3 juta ton. Perhitungan Kemendagri menyebut, seharusnya penyaluran Bulog bisa mencapai 216.000 ton per bulan atau sekitar 7.100 ton per hari.

Namun realisasi masih jauh dari target. Data Bulog menunjukkan, hingga kini baru 38.811 ton atau 2,94% dari pagu 1,3 juta ton yang tersalurkan.

Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Rini Andrida menyebut distribusi masih fluktuatif.

“Yang tertinggi kami pernah 5.100 ton, kemudian rata-rata mungkin saat ini sudah 1.000 ton lebih. Karena dalam satu bulan ini sudah 38.000 ton,” ujar Rini dalam kesempatan yang sama.

Mayoritas beras SPHP didistribusikan lewat pengecer di pasar tradisional sebanyak 13.528 ton (34,86%). Sisanya lewat instansi pemerintah atau gerakan pangan murah (GPM) sebesar 13.115 ton, serta Pemda/GPM 4.114 ton.

“Kami memang berupaya semua saluran dipenuhi. Jadi, semua saluran yang sudah kami isi itu termasuk dengan sinergi dengan TNI/Polri, Pemda, KDMP (KopDes/Kel Merah Putih), dan BUMN Pangan lainnya,” jelasnya.

Bulog juga menyalurkan beras SPHP ke koperasi desa/kelurahan Merah Putih sebesar 208.870 kg, serta ke ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret dengan total 146.000 kg.

“Sudah mulai bergerak ritel modern bekerja sama dengan beberapa ritel modern yang sudah siap dan ready uritentuk menyalurkannya seperti Indomaret, Alfamart, Hypermart, Tip Top, Lion Superindo, serta Maxi hampir di seluruh kanwil kami,” pungkas Rini.***

Leave a reply