Proyeksi Produksi Beras Sepanjang 2025: Jatim Tertinggi

BI-Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksi total produksi beras di Indonesia sepanjang Januari hingga Desember 2025 berpotensi mencapai sekitar 34,79 ton, lebih tinggi dari sebelumnya yang masih 34,77 juta ton.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan, proyeksi tersebut lebih tinggi 4,17 juta ton atau setara 13,60% ketimbang Januari-Desember 2024 lalu yang masih sebanyak 30,62 juta ton.
Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang November–Desember 2025 ialah sebanyak 3,37 juta ton beras dan Januari 2026 sebanyak 1,74 juta ton beras.
“Total produksi beras sementara pada bulan Januari–Desember 2025 diperkirakan sekitar 34,79 juta ton beras,” ujar Pudji dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/12/2025).
Secara terperinci berdasarkan data BPS, wilayah dengan produksi terbesar berada pada provinsi Jawa Timur (Jatim) yang mencapai sekitar 6,08 juta ton, naik dari tahun sebelumnya yang masih 5,35 juta ton.
Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan total proyeksi mencapai 5,91 juta ton, yang juga naik dari sebelumnya yang sebanyak 4,98 juta ton. Sementara, Jawa Tengah menempati posisi ketiga dengan proyeksi mencapai 5,40 juta ton.
Posisi selanjutnya ada Sulawesi Selatan dengan proyeksi sebanyak 3,09 juta ton; Sumatera Selatan 2,05 juta ton; Lampung 1,83 juta ton; Sumatera Utara 1,57 juta ton; Banten 1,02 juta ton; dan Aceh sebanyak 1,008 juta ton; serta Nusa Tenggara Barat sebanyak 964,9 ribu ton.
Di sisi lain, Pudji melaporkan, pada November, Desember 2025 hingga Januari 2026, potensi luas panen padi dapat mencapai 1,61 juta hektare (ha), naik sebesar 21,51% secara tahunan (yoy).
“Dengan demikian, potensi luas panen sepanjang Januari-Desember diperkirakan 11,36 juta hektar atau naik 13,03% secara yoy,” tutur dia.
Sementara itu, potensi produksi padi November hingga Januari tahun depan diperkirakan 8,87 juta ton GKG (gabah kering giling). Naik 21,31% yoy. Dengan demikian, potensi produksi padi Januari hingga Desember 2025 mencapai 60,37 juta ton GKG atau naik 13,61% yoy.***















