Desa Devisa Jatim Pendongkrak Ekonomi Indonesia

0
78

BI – Gebyar Ekspor Jatim Berdaya (GEJB) Tahun 2023 telah dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Rabu (22/11/2023), di Graha Samudra Bumimoro Surabaya. Ajang promosi produk ekspor Jatim ini menghadirkan rangkaian kegiatan yang melibatkan pelaku industri kecil menengah (IKM) dan ekspor, dengan fokus pada kolaborasi bisnis.

Salah satu momen penting dalam gelaran GEJB adalah peresmian Desa Devisa Gula Aren dan Jahe Kabupaten Pacitan, yang dilakukan oleh Gubernur Khofifah bersama dengan pihak Bank Jatim dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Desa Pendulum Devisa Olahan Bawang Goreng Kabupaten Probolinggo juga mendapatkan pengesahan dalam kerja sama yang melibatkan Bank Jatim.

Dalam peresmian tersebut, rompi diserahkan kepada Bumdes Langgeng Lestari Pacitan, Bumdes Sejahtera Punjung Pacitan, dan CV Dua Putri Sholehah Probolinggo. Gubernur Khofifah menyatakan kebanggaannya terhadap pertumbuhan pesat Desa Devisa dan Desa Pendulum Devisa di Jatim, yang kini menempati posisi teratas jumlahnya di Indonesia.

“Peresmian desa devisa dan desa pendulum devisa ini sangat spesial, karena membuktikan bahwa pelaku usaha kita semakin maju dan siap naik kelas memasuki pasar global,” ujar Gubernur Khofifah.

Menanggapi pertumbuhan tersebut, Khofifah menjelaskan bahwa pada akhir Tahun 2022, jumlah Desa Devisa di Jatim mencapai 64 desa, dan target penambahan sebesar 50 desa pada tahun 2023 berhasil terlampaui berkat sinergitas antara pemprov Jatim, pemkab/pemkot, LPEI, Bank Jatim, dan pelaku usaha.

“Saat ini, telah terbentuk total 149 Desa Devisa dan 8 Desa Pendulum Devisa di Jawa Timur ini sangat membanggakan. Dan semoga bisa terus mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan nasional,” tambahnya.

Gubernur Khofifah juga menekankan potensi Desa Devisa Jatim dalam pengembangan produk ekspor melalui communal branding. Ia mengakui bahwa blusukannya ke sejumlah lokasi desa devisa di Jatim telah membuahkan hasil yang mengesankan.

“Saya termasuk yang blusukan untuk mencari Desa Devisa, jumlahnya di Jatim ini yang terbanyak di Indonesia, dan blusukan ini membuahkan hasil, dari ketekunan luar biasa sampailah kita menemukan testimoni dari Desa Devisa yang menunjukkan bahwa ekspor itu mudah,” paparnya.

Dengan tumbuhnya Desa Devisa dan Desa Pendulum Devisa, Gubernur Khofifah optimis bahwa kinerja ekspor Jatim akan terus berkembang. Jatim, yang berkontribusi 8,43 persen terhadap kinerja ekspor nasional pada Januari – September 2023, berada pada peringkat ketiga sebagai provinsi dengan kontribusi terbesar.

“Komitmen kita bersama adalah terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk lokal kita sehingga bisa terus memperluas market di pasar global,” pungkasnya.

Sebagai bagian dari acara, tiga Perjanjian Kerjasama antara LPEI dan Bank Jatim ditandatangani, menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung pengembangan ekspor. Gubernur Khofifah juga memberikan apresiasi kepada berbagai instansi dan lembaga yang turut berperan dalam mendorong ekspor, seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan Kantor Pengawasan & Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Malang.

Setelah serangkaian acara, Gubernur Khofifah meninjau 39 stand di area GEJB, yang melibatkan instansi, asosiasi penyedia layanan, Desa Devisa, Desa Pendulum Devisa, serta produk UKM dan eksportir.

Leave a reply