Kenaikan Tarif Tol Belum Tepat di Tengah Lonjakan Harga Pangan

0
98

BI-Kenaikan tarif dinilai belum tepat di tengah lonjakan harga pangan. Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai kenaikan tarif tol ini tentu bakal berdampak pada peningkatan biaya logistik.
Hal tersebut tentunya akan direspons dengan adanya kenaikan harga barang di pasar.

“Saya rasa ini memang harus diperhatikan momennya, harusnya kenaikan setelah lebaran, ini kondisi masyarakat masih dihadapkan oleh harga – harga yang terus merangkak naik, di satu sisi menghadapi lebaran, tentu pengeluaran tinggi sekali,” ujar Trubus dalam Market Review IDXChannel, Selasa (20/2/2024).

Menurutnya, kenaikan tarif tol setiap dua tahun sekali merupakan instrumen kebijakan pemerintah untuk menjaga iklim investasi di jalan tol. Akan tetapi, peningkatan tarif tersebut dirasa perlu untuk melihat momentum hari besar keagamaan, hingga mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat.

Trubus menilai, rencana kenaikan beberapa ruas jalan tol hingga Bulan Maret mendatang akan melewati momentum puasa dan lebaran. Mengingat pada musim tersebut konsumsi masyarakat cenderung tinggi, kenaikan tarif tol tentu akan menambah beban. Menurutnya kenaikan tarif tol cocok diterapkan setelah musim lebaran.

“Saya rasa ini memang harus diperhatikan momennya, harusnya kenaikan setelah lebaran, ini kondisi masyarakat masih dihadapkan oleh harga harga yang terus merangkak naik, di satu sisi menghadapi lebaran, tentu pengeluaran tinggi sekali,” tutupnya.

Sekedar informasi tambahan, setidaknya ada 4 ruas tol yang dalam waktu dekat mengalami kenaikan. Seperti Jalan Tol Jakarta – Cikampek, Jalan Tol Layang MBZ, Jalan Tol Serpong – Cinere, dan Jalan Tol Jombang – Mojokerto.**

Leave a reply