Tiket Pesawat Mahal, Pemerintah Siapkan 2 Jurus untuk Tekan Harga
BI-Pemerintah telah membahas berbagai upaya untuk meredam tingginya harga tiket pesawat dalam negeri. Penambahan jumlah pesawat hingga deregulasi menjadi pilihan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, salah satu upaya pemerintah dalam menambah penerbangan adalah dengan membuka peluang bagi perusahaan asing dan dalam negeri untuk menambah jumlah pesawat dan rute-rute baru.
“Dan sudah banyak peminatnya baik yang existing maupun yang perusahaan patungan dengan pengusaha-pengusaha domestik,” kata Sandi dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (17/5/2024).
Kendati begitu, Sandi tidak mengungkapkan secara detail perusahaan mana yang sudah tertarik untuk menambah jumlah pesawat dan rute baru. Dia mengharapkan hal tersebut dapat direalisasikan dalam waktu 2 hingga 3 bulan ke depan.
Selain menawarkan peluang penambahan jumlah pesawat dan rute baru, pemerintah akan membuat regulasi baru untuk bahan bakar pesawat agar bisa lebih berdaya saing. Pemerintah juga berencana melakukan deregulasi kebijakan yang sudah ada.
“Jadi tiket murah ini bisa terwujud dan kita prediksi mudah-mudahan bisa di pertengahan tahun ini,” ujarnya.
Adapun, upaya tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Optimalisasi Aktivitas Bisnis Kapal Asing di NIPA Transshipment Anchorage Area (NTAA) dan Benoa Cruise Terminal. Rapat tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Bali pada Kamis (16/5/2024).
Sandi sebelumnya memperkirakan, harga tiket pesawat bakal turun mulai paruh kedua tahun ini alias semester II/2024. Prediksi tersebut seiring dengan bertambahnya jumlah maskapai dan penerbangan di Indonesia.
“Kami memprediksi di paruh kedua tahun ini tiket mudah-mudahan bisa lebih terjangkau,” kata Sandiaga dalam konferensi pers, dikutip Selasa (7/5/2024).
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Garuda Indonesia sudah menambah kurang lebih 8 pesawat. Penambahan pesawat juga dilakukan oleh AirAsia, Lion Air, Pelita Air, termasuk TransNusa.
Meski sudah ada penambahan jumlah pesawat, pemerintah akan terus memantau harga tiket di Indonesia. Dia mengharapkan, permasalahan tersebut dapat teratasi dengan penambahan jumlah pesawat.
“PR [pekerjaan rumah] tiket mahal ini terus kita tangani dan mudah-mudahan bisa kita atasi dengan penambahan jumlah pesawat,” pungkasnya.**