Warga RI Makin Loyal, Ogah Pindah Langganan Internet Rumah pada 2025

BI-Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat mayoritas pelanggan internet tetap (fixed broadband) di Indonesia masih cenderung setia menggunakan provider yang sama.
Berdasarkan survei APJII terkait Profil Internet Indonesia pada 2025, sebanyak 87,48% responden menyatakan tidak pernah berganti operator atau selalu menggunakan provider yang sama. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 2024 yang sebesar 85,32%.
Data tersebut juga mengungkap, responden yang jarang berpindah atau hanya sekali dalam beberapa tahun tercatat sebesar 7,23% pada 2025. APJII belum mendata terkait kategori tersebut pada periode yang sama sebelumnya.
Adapun yang berganti operator sekali dalam 1–2 tahun porsinya lebih kecil yaitu 3,93% pada 2025. Kategori pengguna yang lebih sering berpindah, yakni 1–2 kali dalam setahun, mencapai 1,10% pada 2025, meningkat dari 0% pada 2024.
Namun, pengguna yang sangat sering berpindah lebih dari 2 kali setahun justru menurun drastis ke 0,26% pada 2025 dari 1,20% pada 2024.
Secara keseluruhan apabila menengok data dua tahun sebelumnya, pada 2023 tercatat 92,40% pengguna tidak pernah berganti ISP, 5,47% berganti sekali, 1,21% berganti dua kali, dan 0,92% lebih dari dua kali.
Pada 2024, persentasenya berubah menjadi 90,18% tidak pernah berganti, 6,37% sekali, 2,26% dua kali, dan 1,20% lebih dari dua kali.
Selain data frekuensi pergantian ISP untuk internet tetap, APJII juga mengungkap persepsi pelanggan terhadap legalitas penyedia layanan internet tetap.
Pada 2025, 51,38% responden mengaku berlangganan internet dengan harga murah dari provider tidak resmi/ilegal, turun tajam dari 85,32% pada 2024.
Di sisi lain, 38,81% pengguna menyatakan tidak mempermasalahkan legalitas penyedia sepanjang kualitas layanan memadai, melonjak dibandingkan tahun lalu yang tercatat 0%.
Sementara itu, hanya 9,82% responden yang memilih berlangganan dari provider resmi dengan harga lebih tinggi, turun dari 14,68% pada 2024.***