Amuk Ojol soal Ide Larangan Angkut Orang, Cuma Boleh Barang

0
32

BI-Kelompok ojek online yang tergabung dalam Ojol Garda Indonesia bereaksi keras soal usulan larangan mengangkut penumpang. Ojol mengingatkan bahwa usulan tersebut akan berdampak terhadap hilangnya jutaan lapangan pekerjaan.

Usulan kepada pemerintah untuk melarang ojol mengangkut penumpang sebelumnya disampaikan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).

Raden Igun Wicaksono, Ketua Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia juga menilai saat ini ojol angkutan penumpang merupakan satu-satunya moda transportasi yang fleksibel dapat menjangkau gang kecil di perkotaan.

“Menghilangkan ojol sebagai moda transportasi angkut penumpang sama saja akan menghilangkan jutaan pekerjaan maupun jutaan pengguna,” kata Igun saat dikonfirmasi, Selasa (4/11/2025).

Igun menambahkan, selagi alat transportasi massal belum memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, maka ojol merupakan alternatif tercepat untuk mencapai tujuan dalam jarak tertentu.

“Ojol merupakan angkutan penumpang yang menjadi bagian integrasi moda angkutan umum massal,” kata dia.

“Sangat tidak bijak pernyataan MTI dengan mendesak pemerintah menghapuskan ojol sebagai angkutan penumpang, tanpa memberikan solusi yang tepat,” kata dia.

Sebelumnya, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong pemerintah menjadikan layanan ojek daring sebatas untuk angkutan barang dan logistik mikro, bukan penumpang.

Wakil Ketua MTI, Djoko Setijowarno mengatakan kebijakan ini akan meningkatkan keselamatan lalu lintas, menjaga efisiensi ruang jalan di perkotaan dan memberi nilai tambah ekonomi.

“Transisi kebijakan ini harus dilakukan bertahap dalam 3–5 tahun, sambil memperkuat transportasi umum massal agar masyarakat tetap memiliki pilihan mobilitas yang layak,” ujar Djoko dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).

MTI menilai motor bukan cerminan negara-negara maju. Sejumlah negara yang dulu padat motor, seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok, kata dia, telah berhasil menurunkan ketergantungan setelah membangun sistem kereta dan bus massal.

“Hasilnya bukan hanya mobilitas lancar, tetapi juga kota yang lebih manusiawi, udara lebih bersih, dan produktivitas meningkat,” sebutnya.***

Leave a reply