Konglomerasi Ini Yakin Ekonomi Nasional Tumbuh Meski Ekonomi Global Terganggu
BI – Konglomerasi bisnis Lippo Group yakin bahwa struktur ekonomi yang kuat di dalam negeri akan menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
John Riady, Direktur Eksekutif Lippo Group, mengungkapkan bahwa pemerintah telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2023 bisa mencapai kisaran 5-5,3 persen.
Meskipun perekonomian global terganggu oleh perang, krisis perbankan, dan ketidakpastian rantai pasokan, pertumbuhan perekonomian domestik cukup menggembirakan di tengah penurunan ekspor.
Pada kuartal pertama 2023, konsumsi produk otomotif baik roda dua dan empat mengalami pertumbuhan signifikan, dengan pasar roda dua tumbuh dua digit dan roda empat melompat hingga 50 persen.
Data Bank Indonesia menunjukkan peningkatan 11,05 persen pada kuartal pertama 2023 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelumnya, dan indeks Purchasing Managers Index (PMI) maupun Indeks Kepercayaan Industri (IKI) sama-sama berada di level ekspansi.
Lippo Group berkomitmen untuk melakukan ekspansi pada tahun ini melalui berbagai bidang mulai dari kesehatan, properti, keuangan, pendidikan, hingga teknologi digital.
John Riady menambahkan bahwa pada 2023, gerai ritel Lippo seperti Matahari Department Store dan Matahari Putra Prima akan mengalami ekspansi sebagai bagian dari strategi omnichannel yang mengawinkan layanan digital dan fisik.
Selain itu, dengan hadirnya Tol Trans-Jawa yang diperluas hingga bagian tengah dan selatan, Trans-Sumatera yang semakin tersambung, tol di Kalimantan, serta jaringan kereta di Sulawesi, semuanya akan memicu pusat pertumbuhan baru.
Lippo Group juga berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan seperti dokter dan tenaga kesehatan (perawat) melalui Universitas Pelita Harapan (UPH) serta memperluas jaringan Rumah Sakit Siloam yang saat ini berjumlah 42 unit.
Siloam telah menjalankan strategi pengembangan dengan membuka 1-2 rumah sakit per tahun.**