BPS Catat Serapan Pasar Kerja Meningkat Meski Masih Ada 7,99 Juta Pengangguran

0
142

BI – Jumat, 5/5/2023, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Februari 2023, sebanyak 146,62 juta penduduk Indonesia yang berusia kerja telah masuk sebagai angkatan kerja.

Namun, dari jumlah tersebut, tidak semua orang terserap di pasar kerja, karena masih ada sekitar 7,99 juta orang yang belum mendapatkan pekerjaan alias pengangguran.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Eddy Mahmud, mengatakan bahwa meskipun ada sekitar 146,62 juta orang yang terdaftar sebagai angkatan kerja, namun tidak semua orang tersebut terserap di pasar kerja.

Ia menambahkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,41 juta orang atau turun 4,88 persen jika dibandingkan dengan data pada Februari 2022.

Dari jumlah total angkatan kerja, sebanyak 138,63 juta orang berhasil terserap di pasar kerja Indonesia. Jumlah ini meningkat sebesar 3,02 juta orang atau naik 2,23 persen dibandingkan dengan data pada Februari 2022.

Dalam kategori pekerja penuh waktu, terdapat sebanyak 92,16 juta orang atau meningkat sebesar 3,74 juta orang. Kategori ini mencakup pekerja dengan jam kerja minimal 35 jam seminggu.

Sementara itu, pekerja paruh waktu tercatat sebanyak 36,88 juta orang atau meningkat sekitar 0,34 juta orang. Mereka yang termasuk kategori ini adalah pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

Terakhir, jumlah pekerja setengah pengangguran tercatat sebesar 9,59 juta orang atau turun 1,06 juta orang atau 9,95 persen. Kategori ini mencakup para pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, namun masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan lainnya.

Meskipun angka pengangguran masih cukup tinggi, namun terdapat penurunan yang signifikan dibandingkan dengan data pada Februari 2022. Di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia yang berhasil terserap di pasar kerja juga mengalami peningkatan, terutama pada kategori pekerja penuh waktu.

Leave a reply