Dialog Khusus Spesial Hari Bangunan Indonesia Tahun 2022

0
228

BI- Hari Bangunan Indonesia tahun ini mengambil tema Mewujudkan Bangunan Yang Efisien Berkualitas Dan Nyaman.

Memang untuk saat ini bangunan yang aman dan nyaman merupakan harapan masyarakat. Hari Bangunan Indonesia yang setiap tahun diperingati pada tanggal 11 November merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran bersama dalam mewujudkan konstruksi bangunan di Indonesia yang berkualitas, efisien, aman, nyaman dan ramah lingkungan.

Peringatan Hari Bangunan Indonesia bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan di Indonesia.

Melalui momentum peringatan Hari Bangunan Indonesia, PT Jawa Pos media televisi mengajak seluruh masyarakat terutama insan jasa konstruksi untuk berpartisipasi meningkatkan konstruksi bangunan yang berkualitas, efisien, aman, nyaman dan ramah lingkungan.

Dalam dialog khusus tersebut turut hadir sebagai narasumber yaitu Bayu Tri Haksoro (Bayu) selaku Kadis Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, Arif Yanto Sofyan (Arif) selaku Asisten Deputi bidang Kepesertaan BP Jamsostek Jatim, dan Mohammad Soleh selaku Ketua Umum Himpunan Aplikator Indonesia.

Menurut Bayu, dalam mewujudkan hunian yang berkualitas, efisien, aman, nyaman dan ramah lingkungan, ada 3 komponen yang mempengaruhi yaitu perencanaan, pelaksanaan (kontraktor) dan konsultan, ketiga komponen tersebut perlu memperhatikan estetika keindahan, fungsional, struktural, maupun ekonomis.

Tidak hanya itu dalam segi perizinan juga perlu diperhatikan seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), sertifikat layak fungsi dan lain sebagainya, untuk bahan materialnya pun harus ber-SNI.

Menurut Soleh, Himpunan Aplikator Indonesia (HAPI) adalah wadah bagi pekerja terampil (aplikator atau tukang bangunan).

Pada awal berdirinya HAPI pada 10 november 2019 didasari oleh minimnya jumlah tenaga kerja konstruksi yang memiliki sertifikat kompetensi yang pada saat itu hanya kurang dari 5%.

Sedangkan untuk tenaga kerja kontruksi yang sudah terlatih kurang lebih 10% maka dari itu para pendiri HAPI berinisiatif bersama stakeholder untuk lebih memperhatikan aplikator atau tukang bangunan.

Di HAPI sendiri di periode 2019-2020 sudah melakukan pelatihan kepada kurang lebih 2000 orang, sedangkan untuk sertifikasi di periode yang sama telah dilakukan sertifikasi sebanyak 400an orang secara gratis.

Hingga saat ini HAPI sudah melakukan pelatihan kepada 8.101 orang serta melakukan uji kompetensi kepada 676 orang.

Menurut Arif, pemerintah mendorong pembanguan agar bisa berjalan secara optimal, pada proses pembangunan para pekerja memiliki resiko sosial yang bisa terjadi kapanpun. dalam konteks ini negara hadir untuk melindungi tenaga kerja atas resiko sosial tersebut.

Dialog tersebut berjalan sangat aktif dan dari masing-masing stakeholder memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendorong pembangunan serta meningkatkan kualitas bangunan dengan menggunakan tenaga kerja yang kompeten dan dari sisi tenaga kerja tidak perlu was-was karena sudah ada BP Jamsostek yang siap melindungi tenaga kerja atas resiko sosial yang kemungkinan terjadi.**

Leave a reply