Tantangan Industri Properti di Tengah Suksesi Kepemimpinan REI

0
163

BI – Real Estat Indonesia (REI), asosiasi pengembang real estat terbesar di Indonesia, sedang proses suksesi kepemimpinan. REI akan mengadakan pemilihan ketua umum melalui musyawarah nasional pada tanggal 8 Agustus 2023 dengan satu calon ketua umum. Paulus Totok Lusida, Ketua Umum DPP REI periode 2019-2023, berpendapat bahwa pencalonan tunggal Ketua Umum DPP REI akan memperkuat soliditas asosiasi.

Menurut penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), sektor properti, real estat, dan konstruksi bangunan berkontribusi sebesar 14,63 persen-16,3 persen terhadap PDB nasional selama periode 2018-2022, dengan jumlah Rp 2.349 triliun-Rp 2.865 triliun per tahun.

Industri properti juga memberikan kontribusi PAD sebesar 31,9 persen dan memiliki keterkaitan dengan 175 sektor industri lainnya, serta menciptakan lapangan kerja bagi 15 juta-17 juta orang.

Joko Suranto, calon Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI 2023-2026, mengungkapkan bahwa meski industri properti memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, masih ada kendala yang dihadapi oleh pengembang, seperti kebijakan yang kurang mendukung dan hambatan regulasi.

Pengembang juga menghadapi masalah dalam struktur pembiayaan properti, dengan suku bunga yang tinggi. REI berkomitmen untuk meningkatkan akses ke lembaga keuangan dan alternatif pembiayaan. Selain itu, pembenahan data berbasis digital dan riset properti juga menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Dalam hal ini, REI berencana membentuk Badan Kajian Strategis untuk merumuskan kebijakan dan menyikapi kendala yang dihadapi. REI juga akan memperjuangkan pembentukan kembali kementerian khusus di bidang perumahan dan pengembangan kawasan.

Ali Tranghanda, Eksekutif Indonesia Property Watch, juga menyebutkan bahwa masih ada banyak tantangan yang harus diatasi, seperti kekurangan rumah di Indonesia dan masalah kelembagaan. Sinergi dan kerja sama antara berbagai pihak sangat penting dalam memperkuat ekosistem properti.

Soelaeman Soemawinata, Ketua Umum DPP REI periode 2016-2019, berpendapat bahwa pemerintah perlu berkomitmen untuk pengadaan bank tanah dan pembukaan peluang bagi swasta dengan harga tanah yang terukur.

Ia juga menyoroti tiga kebijakan terkini pemerintah yang merupakan kontribusi kepemimpinan REI periode 2019-2023, yaitu kenaikan harga rumah subsidi, pembentukan “Help Desk” perizinan, dan ketentuan kepemilikan properti bagi warga negara asing.**

Leave a reply