Sektor Pariwisata Jadi Tumpuan Pertumbuhan Ekonomi

BI-Penyampaian aspirasi oleh masyarakat yang berlangsung sejak pengujung Agustus hingga awal September 2025, sempat membuat suhu politik dan keamanan di dalam negeri meningkat.
Situasi tersebut turut menjadi perhatian Kementerian Pariwisata yang berkepentingan untuk mengundang sebanyak-banyaknya wisatawan, baik mancanegara maupun domestik mengunjungi destinasi wisata favorit.
Dalam situasi tersebut, Kementerian Pariwisata melakukan upaya mitigasi agar wisatawan dapat memperoleh jaminan keamanan dan informasi yang utuh mengenai situasi yang berkembang di Tanah Air.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia tetap menyambut kehadiran wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman) dan menjamin destinasi wisata tetap bisa diakses dengan aman dan nyaman.
“Kami sangat memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan para wisatawan agar memiliki kenangan indah berwisata di Indonesia,” ujar Putri dalam keterangan resminya dikutip Rabu (3/9/2025).
Menurutnya, sektor pariwisata memiliki peran signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Faktor keamanan dan kenyamanan, lanjut Menpar Putri menjadi aspek yang dibutuhkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan perjalanan wisatawan nusantara.
Oleh sebab itu, Putri mengajak masyarakat berpartisipasi dalam menjaga dan merawat pariwisata Indonesia.
“Mari kita jaga dan rawat pariwisata Indonesia karena pariwisata yang tumbuh adalah pariwisata yang dikelola bersama dengan semangat gotong royong dan kepedulian,” kata Menpar Putri.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 tumbuh 5,12% dibandingkan dengan kuartal II/2024. Angka pertumbuhan ekonomi itu masih cukup baik dibandingkan dengan sejumlah negara di kawasan.
Penopang Pertumbuhan Ekonomi
Salah satu sektor yang turut berkontribusi dalam mendorong ekonomi pada kuartal II tahun ini yakni pariwisata.
Setidaknya terdapat dua lapangan usaha yang memiliki relasi dengan sektor pariwisata yakni lapangan usaha transportasi dan pergudangan serta lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum.
Kedua lapangan usaha itu tumbuh di atas 8% pada kuartal II/2025. Lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum tercatat naik 8,04% year-on-year (YoY). Sementara itu, lapangan usaha transportasi dan pergudangan tumbuh 8,52% YoY.
Lapangan usaha itu tumbuh tinggi di bawah jasa lainnya dan jasa perusahaan yang masing-masing tumbuh 11,31% dan 9,31%.
Jika dilihat dari data kunjungan wisatawan, kunjungan wisman dan wisatawan nusantara meningkat.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud menuturkan jumlah kunjungan wisman sepanjang periode Januari—Juli 2025 mencapai 8,53 juta jiwa atau naik 10,04% secara tahunan.
Pintu kedatangan utama wisman, kata Edy berada di Bandara Ngurah Rai Bali dengan jumlah sebanyak 687.068 jiwa, diikuti Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 290.369, dan Bandara Batam sebanyak 121.487 jiwa.
Wisatawan asal Australia mendominasi pintu masuk di Bandara Ngurah Rai Bali, diikuti wisman asal China dan India.
Adapun untuk data kunjungan wisatawan nusantara (wisnus), Edy menuturkan mencapai 713,98 juta jiwa sepanjang Januari—Juli 2025.
Sementara itu dari sisi akomodasi hunian kamar, BPS juga mencatat ada kenaikan tingkat penghunian kamar (TPK) secara bulanan. Pada Juli 2025, TPK sebesar 52,79%.
Tiga provinsi dengan TPK tertinggi yakni Bali (49%), DI Yogyakarta (25,93%), dan Papua Selatan (23,75%). (*)















