Harga Beras Masih Bikin Waswas, Migor dan Gula Ikut Naik

BI-Harga beras premium di minggu terakhir September 2025 masih melampaui harga eceran tertinggi (HET). Selain itu, harga minyak goreng curah dan gula konsumsi pun kompak naik melebihi harga acuan penjualan (HAP).
Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis (25/9/2025) pukul 07.42 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen mencapai Rp16.072/kg secara nasional. Harganya naik 7,87% dari HET nasional beras premium yang dipatok sebesar Rp14.900/kg.
Kenaikan harga beras premium terjadi di semua wilayah, di zona 1 senilai Rp15.617/kg, zona 2 senilai Rp16.633/kg, dan zona 3 senilai Rp17.250/kg. Adapun HET beras premium di zona 1 adalah Rp14.900/kg, zona 2 senilai Rp15.400/kg, dan zona 3 senilai Rp15.800/kg.
Sementara itu, harga beras medium mulai menunjukkan penurunan di sejumlah wilayah. Namun secara rata-rata nasional naik tipis menjadi Rp13.644/kg. Harga beras tersebut naik 1,07% dari HET nasional yang ada di level Rp12.500/kg.
Harga rata-rata beras medium di zona 1 dibanderol Rp13.433/kg, zona 2 senilai Rp13.672/kg, dan zona 3 senilai Rp15.389/kg.
Harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) atau beras Bulog turun tipis sebesar 0,22% dari HET nasional Rp12.500/kg menjadi Rp12.472/kg di tingkat konsumen.
Harga rata-rata beras SPHP di semua wilayah kompak di bawah HET. Secara terperinci, beras SPHP di zona 1 adalah Rp12.281/kg, zona 2 senilai Rp12.742/kg, dan zona 3 senilai Rp13.467/kg.
Harga beras yang masih berada di atas HET ini masih terjadi di tengah upaya Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan juga Bulog untuk melakukan penyaluran beras secara masif demi menurunkan harga beras secara nasional.
Beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh Bulog di antaranya adalah dengan memasifkan penyaluran beras SPHP melalui pasar tradisional dan juga ritel-ritel modern.
Harga Bahan Pangan Lain Bervariasi
Kemudian, untuk cabai rawit merah secara nasional berada di level Rp46.893 per kg. Angka ini turun 17,73% dibandingkan HAP nasional yang ditetapkan pada kisaran Rp40.000 hingga Rp57.000 per kg.
Cabai merah keriting mencatatkan harga rata-rata nasional sebesar Rp55.044 per kg, lebih rendah 0,08% dari HAP nasional sebesar Rp37.000 hingga Rp55.000 per kg.
Harga bawang merah secara nasional turun tipis sebesar Rp39.391 per kg, atau 5,08% dibandingkan HAP nasional di kisaran Rp36.500 hingga Rp41.500 per kg.
Harga rata-rata nasional bawang putih bonggol tercatat sebesar Rp36.570 per kg, atau turun 8,58% lebih rendah dari HAP nasional senilai Rp38.000 hingga Rp40.000 per kg.
Daging ayam ras secara nasional dibanderol Rp38.050 per kg, atau lebih rendah 4,88% dibandingkan HAP nasional sebesar Rp40.000 per kg. Telur ayam ras dijual dengan harga rata-rata nasional sebesar Rp29.892 per kg, 0,36% di bawah HAP nasional sebesar Rp30.000 per kg.
Daging sapi murni tercatat seharga Rp131.931 per kg secara nasional, lebih rendah 5,76% dari HAP nasional sebesar Rp140.000 per kg.
Gula konsumsi dijual dengan harga rata-rata nasional sebesar Rp17.943 per kg, lebih tinggi 2,53% dibandingkan HAP nasional senilai Rp17.500 per kg.
Minyak goreng curah masih belum menunjukkan penurunan harga. Secara nasional, harga rata-rata berada pada angka Rp17.343 per liter, atau lebih tinggi 10,46% dibandingkan HET Minyakita yang ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter.***