Kemenhub Mau Hidupkan Lagi Ribuan Kilometer Jalur Kereta Mati, Ada Jombang-Babat-Tuban

BI-Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan mengungkapkan niat serius pemerintah untuk menghidupkan kembali ribuan kilometer jalur kereta api yang saat ini terbengkalai atau nonaktif.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya modernisasi dan perluasan jaringan transportasi massal nasional.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA Kemenhub, Arif Anwar, mencatat bahwa total panjang jalur kereta yang saat ini tidak beroperasi mencapai angka mencengangkan, yakni 2.233 kilometer. Angka sebesar itu menunjukkan potensi infrastruktur lama yang dapat dimaksimalkan untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah.
“Total jalur nonaktif sebanyak 2.233 kilometer,” ungkap Arif Anwar dalam sesi Media Briefing Kemenhub, seperti dikutip Selasa (30/9/2025).
Jalur-jalur mati ini sebetulnya sudah masuk dalam perencanaan jangka panjang pemerintah yang tertuang dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) hingga tahun 2030. Dalam dokumen perencanaan tersebut, terdapat sederet proyek reaktivasi strategis yang disiapkan, mencakup pulau padat seperti Jawa hingga Sumatera.
“Terhadap jalur-jalur yang non beroperasi ini kita mempunyai RIPNas. Di dalam RIPNas sampai dengan 2030 sebenarnya kita punya beberapa proyek, di antaranya adalah reaktivasi beberapa jalur-jalur yang tidak beroperasi. Nah, itu ada detailnya di dalam RIPNas,” lanjut Arif, menegaskan bahwa niat untuk menghidupkan jalur mati ini bukan wacana sesaat.
Di Pulau Jawa, beberapa jalur lama yang menjadi target reaktivasi berada di Jawa Barat, termasuk: Cianjur arah Padalarang, Bandung-Ciwidey, dan rel menuju Tanjung Sari.
Meski demikian, realisasi ambisi besar sektor perkeretaapian nasional ini menemui kendala klasik: anggaran. Arif mengakui bahwa kebijakan anggaran pemerintah di tahun-tahun mendatang akan menjadi penentu utama terealisasinya proyek-proyek ini.
“Tetapi memang saat ini kita terkendala dengan anggaran, jadi saya rasa tergantung dari kebijakan anggaran yang disampaikan ya. Jadi apakah nanti akan direaktivasi atau belum, tetapi di dalam RIPNas kita punya program untuk reaktivasi tersebut,” katanya.
Daftar Jalur Mati di Jawa yang Siap Dibangkitkan
Meskipun terganjal masalah dana, rencana reaktivasi di Pulau Jawa sudah memiliki cetak biru yang jelas hingga tahun 2030, meliputi jalur-jalur penting yang menghubungkan kota-kota besar hingga daerah wisata:
– Sukabumi-Cianjur-Padalarang
– Cicalengka-Jatinangor-Tanjungsari
– Cirebon-Kadipaten
– Banjar-Cijulang
– Purwokerto-Wonosobo
– Semarang-Demak-Rembang
– Kedungjati-Ambarawa (Potensi wisata besar)
– Jombang-Babat-Tuban
– Kalisat-Panarukan
– Semarang-Demak-Juana-Rembang
– Madiun-Slahung
– Sidoaro-Tulangan-Tarik
– Kamal-Sumenep
Reaktivasi jalur ini diharapkan tidak hanya mengembalikan sejarah kejayaan transportasi kereta, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan solusi kemacetan, terutama di Pulau Jawa yang terus mengalami peningkatan populasi dan mobilitas.***