Harga Rumah Seken hingga Agustus 2025 Tumbuh Tipis

BI-Marketplace properti Rumah123 mengungkapkan harga rumah sekunder atau seken secara nasional hingga Agustus 2025 tercatat tumbuh tipis.
“Secara nasional, berdasarkan Rumah123 Flash Report September 2025, harga rumah di Indonesia hingga Agustus 2025 tercatat naik tipis 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, dari 13 kota yang masuk dalam indeks harga rumah seken, sebanyak tujuh kota menunjukkan kenaikan harga tahunan, dengan Yogyakarta mencatat pertumbuhan paling tinggi sebesar empat persen.
Untuk kawasan Jabodetabek, tren positif juga masih terlihat meski dengan kenaikan yang relatif moderat. Depok mencatatkan pertumbuhan harga rumah sebesar 3,8 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), disusul Tangerang sebesar 1,4 persen YoY.
Sementara itu, kota-kota besar lain di Pulau Jawa juga menunjukkan pergerakan harga yang positif. Selain Yogyakarta, Semarang tumbuh satu persen YoY, dan Semarang 0,1 persen YoY.
Untuk kota-kota besar di luar Pulau Jawa, hanya Denpasar yang masih mencatatkan pertumbuhan, yakni sebesar 3,3 persen YoY.
Tangerang kembali menempati posisi teratas sebagai lokasi rumah paling populer di Indonesia dengan porsi 15 persen dari total daftar permintaan informasi (listing enquiries) pada bulan ini. Disusul Jakarta Selatan dengan 12,9 persen dan Jakarta Barat 10,5 persen.
Menariknya, jika dilihat secara bulanan (month-on-month) di kawasan Jabodetabek, Jakarta Barat mencatat pertumbuhan popularitas tertinggi sebesar 1,2 persen, diikuti Depok (0,2 persen) serta Jakarta Pusat dan Jakarta Timur (masing-masing naik tipis 0,1 persen).
Di luar Jabodetabek, Semarang dan Malang menonjol sebagai kota besar di Pulau Jawa dengan pertumbuhan popularitas masing-masing 0,2 persen dan 0,1 persen.
Sementara di luar Jawa, Denpasar menjadi kota dengan pertumbuhan minat tertinggi, naik tipis 0,1 persen. Sebaliknya, penurunan popularitas terjadi di Tangerang (-0,7 persen), Bandung (-0,3 persen), dan Surabaya (-0,2 persen).***