Jadi Fokus Mentan, Harga Beras Premium-Medium Masih Tinggi

0
4

BI-Harga rata-rata beras beras premium dan medium masih berada di atas HET sementara beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) mulai mencatatkan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Selasa (14/10/2025) pukul 07.00 WIB, rata-rata beras SPHP turun sebesar 0,18% dari HET nasional Rp12.500 per kg menjadi Rp12.478 per kg di tingkat konsumen.

Harga rata-rata beras SPHP di semua wilayah kompak di bawah HET. Secara terperinci, beras SPHP di zona 1 adalah Rp12.217 per kg, zona 2 senilai Rp12.778 per kg, dan zona 3 senilai Rp13.375 per kg.

Harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen mencapai Rp15.865 per kg secara nasional. Harganya naik 6,5% dari HET nasional beras premium yang dipatok sebesar Rp14.900 per kg.

Kenaikan harga beras premium terjadi di semua wilayah, di zona 1 senilai Rp15.354 per kg, zona 2 senilai Rp16.562 per kg, dan zona 3 senilai Rp16.410 per kg. Adapun HET beras premium di zona 1 adalah Rp14.900 per kg, zona 2 senilai Rp15.400 per kg, dan zona 3 senilai Rp15.800 per kg.

Sementara itu, harga beras medium mulai menunjukkan penurunan di sejumlah wilayah. Namun secara rata-rata nasional naik tipis menjadi Rp13.693 per kg. Harga beras tersebut naik 1,43% dari HET nasional yang ada di level Rp12.500 per kg.

Harga rata-rata beras medium di zona 1 dibanderol Rp13.283 per kg, zona 2 senilai Rp13.888 per kg, dan zona 3 senilai Rp14.509 per kg.

Masih tingginya harga premium dan premium serta mulai turunnya harga beras SPHP ini menjadi salah satu fokus pertama Menteri Pertanian (Mentan) yang baru saja dilantik sebagai Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman pada Senin (13/10/2025) yang meminta harga beras ini terus dimonitor.

“Kami minta dipantau terus-menerus. Harus diawasi khususnya pangan yang di subsidi pemerintah, Rp 150 triliun subsidi pemerintah. Itu kita wajib intervensi, karena kita harus jaga petani dengan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) dan jaga konsumen dengan HET (Harga Eceran Tertinggi). Mutlak. Semua beras yang disubsidi pemerintah itu harus diintervensi dan diawasi,” katanya lagi.

Adapun salah satu program intervensi perberasan yang pemerintah lakukan adalah melalui penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras melalui Perum Bulog. Realisasi penjualannya dari awal 2025 sampai 13 Oktober telah mencapai 463,5 ribu ton.

Harga Bahan Pangan Lainnya

Kemudian, harga bawang merah tercatat Rp41.000 per kg lebih rendah 1,2% dari HAP nasional yang ditetapkan Rp36.500 per kg.

Bawang putih bonggol juga tercatat mengalami penurunan 1,12% menjadi Rp39.551 per kg dari HAP nasional senilai Rp38.000 hingga Rp40.000 per kg.

Harga daging ayam ras tercatat juga turun 2,73% menjadi Rp38.908 per kg dari HAP nasional senilai Rp40.000 per kg.

Harga cabai rawit merah secara nasional berada di level Rp49.547 per kg. Angka ini turun 13,08% dibandingkan HAP nasional yang ditetapkan pada kisaran Rp40.000 hingga Rp57.000 per kg.

Kemudian, cabai merah keriting mencatatkan harga rata-rata nasional sebesar Rp49.229 per kg, turun 10,49% dari HAP nasional sebesar Rp37.000 hingga Rp55.000 per kg.

Sementara itu, harga gula konsumsi dijual dengan rata-rata nasional sebesar Rp18.063 per kg, lebih tinggi 3,22% dibandingkan HAP nasional senilai Rp17.500 per kg.

Harga telur ayam ras dijual dengan harga rata-rata nasional sebesar Rp31.194 per kg, 3,98% di atas HAP nasional sebesar Rp30.000 per kg.

Minyak goreng curah juga masih belum menunjukkan penurunan harga. Secara nasional, harga rata-rata berada pada angka Rp17.057 per liter, atau lebih tinggi 8,64% dibandingkan HET Minyakita yang ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter.***

Leave a reply