GIPI Dorong Industri Pariwisata Edukasi Wisman Tentang Konservasi Borobudur

0
150

BI – Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, mengajak industri pariwisata untuk lebih memperkenalkan kepada wisatawan mancanegara tentang pentingnya konservasi Borobudur. Hal ini disampaikan oleh Bobby mengingat adanya pembatasan jumlah wisatawan yang diizinkan naik ke struktur candi yang ikonik ini.

Menurut Bobby, penting bagi industri pariwisata untuk memberikan edukasi kepada wisatawan mancanegara mengenai cara menghargai Borobudur dalam konteks konservasi, serta menyadarkan mereka bahwa keindahan candi ini dapat dinikmati dari tingkat kedua tanpa harus naik ke puncak candi.

Bobby menjelaskan bahwa memaksakan wisatawan untuk naik ke struktur Candi Borobudur dapat berdampak buruk bagi industri pariwisata. Terutama, ketika terdapat kebijakan pembatasan jumlah wisatawan yang diperbolehkan naik ke candi tersebut.

Risiko ini dapat menjadi beban bagi industri pariwisata, terutama jika kunjungan wisatawan terbatas akibat pembatasan kuota.

Bobby juga menyadari bahwa Candi Borobudur merupakan salah satu destinasi yang sangat diminati oleh wisatawan mancanegara dan diakui sebagai warisan budaya dunia. Ia menambahkan bahwa saat ini, wisatawan mancanegara dari Eropa mulai kembali mengunjungi DIY, dan diperkirakan gelombang kunjungan wisatawan mancanegara akan meningkat hingga bulan Agustus mendatang.

Bobby optimis bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari Eropa, akan meningkat tahun ini berkat kebijakan terkait COVID-19 di Indonesia serta perbaikan kondisi ekonomi di Eropa.

Dalam hal ini, Bobby menekankan pentingnya fokus pada edukasi mengenai konservasi Borobudur, karena isu ini juga memiliki dampak yang bersifat internasional. Industri pariwisata perlu memainkan peran aktif dalam menyampaikan informasi kepada wisatawan mancanegara tentang cara menjaga dan menghormati keberadaan Borobudur sebagai situs bersejarah.

Dengan memberikan pemahaman yang baik kepada wisatawan, diharapkan pasar akan menerima dengan baik pendekatan ini yang lebih berfokus pada pengalaman yang bermakna daripada memaksakan beberapa permasalahan yang dianggap rumit terkait kunjungan ke puncak candi.

Bobby juga mengingatkan bahwa konservasi Borobudur bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga terkait, tetapi juga tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam industri pariwisata. Dalam menghadapi tantangan yang ada, Bobby mengusulkan adanya kerja sama antara industri pariwisata, pemerintah, dan masyarakat dalam mempromosikan keberlanjutan dan pelestarian Candi Borobudur.

Pemerintah DIY melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga turut mendukung upaya edukasi konservasi Borobudur. Dinas tersebut telah melakukan berbagai kegiatan, seperti workshop dan sosialisasi kepada pelaku industri pariwisata, agar mereka dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian Borobudur.

Selain itu, pemerintah juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, termasuk Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi terkait konservasi pada wisatawan mancanegara.

Melalui upaya yang sinergis ini, diharapkan wisatawan mancanegara dapat lebih memahami pentingnya menjaga keaslian dan keberlanjutan Candi Borobudur. Edukasi yang tepat akan memberikan dampak jangka panjang dalam pelestarian warisan budaya Indonesia ini, sehingga Borobudur dapat tetap menjadi destinasi pariwisata yang indah dan lestari bagi generasi yang akan datang.**

Leave a reply