Pelatihan ToT GTA Tingkatkan Kompetensi ASN Jawa Timur di Bidang Komunikasi dan Informatika
BI – Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Surabaya telah memfasilitasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Timur dalam upaya meningkatkan kompetensi mereka sebagai tenaga pengajar di bidang komunikasi dan informatika. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan adalah Training of Trainers (ToT) Program Government Transformation Academy (GTA).
Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 24 hingga 27 Oktober 2023, di kantor Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah membentuk pelatih atau fasilitator yang kompeten dan berkualitas, yang nantinya dapat berperan sebagai pelatih profesional. Terdapat dua topik utama yang akan diajarkan dalam pelatihan ini, yaitu Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Fasilitator Pembelajaran Digital.
Achmad Fadlil Chusni, Kepala Bidang Aplikasi Informatika Dinas Kominfo Jatim, berharap bahwa pelatihan ini akan menciptakan lingkungan belajar yang produktif sehingga peserta dapat menjadi trainer yang kompeten baik secara teknis maupun non-teknis.
Ia juga memberikan pesan kepada instruktur agar mampu menghasilkan peserta yang siap menjadi pengajar di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur, yang pada gilirannya akan meningkatkan indeks SPBE.
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, diwakili oleh Kabid Fadlil untuk membuka acara ToT GTA ini. Dalam sambutannya, ia menyambut peserta dan mengharapkan bahwa pelatihan ini akan memberikan manfaat signifikan bagi kemajuan Jawa Timur. Dengan penuh semangat, ia secara resmi membuka kegiatan pelatihan tersebut.
Charviano Hardika, perwakilan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Pusdiklat Kementerian Kominfo) RI, menjelaskan bahwa ToT GTA ini diikuti oleh sekitar 25 orang peserta dan difokuskan pada peningkatan kompetensi ASN di Jawa Timur.
Selain itu, kerjasama juga dilakukan dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI untuk memastikan kualitas tenaga pengajar terjaga dengan baik. Pelatihan mencakup aspek metodologi pembelajaran, pemilihan media pembelajaran, hingga penyusunan rencana pembelajaran. Selain itu, peserta juga akan melaksanakan sesi “micro teaching,” di mana mereka akan mempresentasikan rencana pembelajaran yang telah mereka susun.