Trenggalek Tawarkan Peluang Investasi Daerah ke Investor Tiongkok
BI – Pemerintah Trenggalek, Jawa Timur menawarkan peluang investasi ekonomi bisnis di daerahnya kepada puluhan investor dari Tiongkok, melalui pengembangan sumberdaya alam maupun melalui peningkatan nilai tambah produk lokal setempat.
“Investasi di sumber daya alam ataupun produk bumi tidak harus selalu berarti eksploitasi, melainkan bisa dimonetisasi melalui peningkatan nilai tambah produk lokal Trenggalek,” kata Bupati Arifin atau akrab disapa Mas Ipin di Trenggalek, Minggu.
Hal itu disampaikan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dalam forum bussines matching
yang digagas Uprintis Indonesia bersama One Belt One Road (OBOR) Tiongkok untuk Indonesia di Jakarta.
Dalam konteks monetisasi itu, Mas Ipin mencontohkan soal kuantitas produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bumi Menak Sopal yang selalu kalah bersaing.
Padahal secara kualitas, pihaknya meyakini produk-produk yang dihasilkan di Kabupaten Trenggalek mampu bersaing di kancah global untuk jenis produk-produk tertentu.
“Misalnya, selama ini produk pertanian dan perikanan di Trenggalek masih banyak diproduksi secara manual, sehingga kuantitasnya belum mencukupi permintaan pasar ekspor, meskipun kualitasnya kompetitif,” katanya.
Dengan adanya investasi itu, lanjut dia, semakin menguatkan langkah pemerintah untuk melakukan monetisasi. Mas Ipin kemudian menyebut membuka lebar peluang investasi dari mana pun, termasuk direct foreign investment (investasi asing langsung).
“Yang terpenting, harus pro tenaga lokal, ramah lingkungan, serta menghormati sosial kultural masyarakat,” katanya.
Para investor tidak perlu khawatir berinvestasi di Trenggalek yang berbasis pada ekonomi kerakyatan, karena proses perizinannya dijamin mudah, imbuhnya.
Mas Ipin lalu menyebut pihaknya membuka lebar kran investasi masuk ke Bumi Menak Sopal.
Langkah itu dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perputaran roda perekonomian masyarakat.
Dengan adanya investasi yang masuk, secara otomatis bakal membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
“Kebutuhan lapangan pekerjaan harus diimbangi dengan investasi. Kami siap memfasilitasi investasi dari mana pun, termasuk direct foreign investment,” katanya.**