Indeks SPBE 3.62: Transformasi Digital Pelayanan Publik Jatim
BI – Pelayanan publik yang cepat, efisien, dan berbasis digital terus ditingkatkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sebagaimana tergambar dari peningkatan Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari 3,30 pada tahun 2022 menjadi 3,62 pada tahun 2023, kategori yang dapat dikategorikan sebagai sangat baik. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan hal ini melalui akun media sosial Instagramnya pada Minggu (14/1/2024).
Peningkatan angka SPBE tersebut adalah hasil dari keseriusan Pemerintah Provinsi Jatim dalam mendukung transformasi digital di berbagai aspek layanan. Transformasi ini bertujuan untuk memberikan layanan yang cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntabel, dan responsif, yang disingkat dengan CETTAR.
Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jatim dan stakeholder terkait atas kerjasama dalam mempercepat transformasi digital. Dia menekankan bahwa keseriusan Pemprov Jatim dalam mewujudkan SPBE terlihat dari kebijakan yang dikeluarkan, seperti Peraturan Gubernur (Pergub) no 53 Tahun 2021 tentang SPBE Provinsi Jatim dan Pergub 95 tahun 2023 tentang Manajemen Keamanan Informasi SPBE.
Gubernur juga mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim terus menyelaraskan arsitektur SPBE dengan fokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi sistem pemerintahan, dan percepatan prioritas aktual presiden. Semua langkah ini diatur melalui Kepgub Nomor 188/1016/KPTS/013/2022 tentang arsitektur SPBE dan Peta rencana SPBE Pemprov Jatim tahun 2023-2024 yang telah diperbaharui dengan Kepgub nomor 188/816/KPTS/013/2023.
Pemprov Jatim juga melibatkan tim asesor internal SPBE Provinsi Jatim Tahun 2023, sebagaimana diatur dalam SK Gubernur Jawa Timur nomor 188/279/KTPS/013/2023. Selain itu, penguatan kebijakan, pengendalian pembangunan aplikasi, redesign anggaran, role model kepemimpinan digital, optimalisasi peningkatan infrastruktur, dan peningkatan kapasitas SDM juga mendampingi integrasi aplikasi dan sistem secara keseluruhan.
Dalam mendukung Reformasi Birokrasi Tematik melalui implementasi SPBE, Pemprov Jatim menciptakan inovasi penunjang, seperti SIESTA (Sistem Informasi Enterprise Soetomo) untuk digitalisasi administrasi pemerintahan, Si-Master untuk digitalisasi sistem pemerintahan, dan JOSS GANDOS (Jatim Online Single Submission Goes Android Operating System) yang mempermudah layanan perizinan bagi investor.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa persiapan SDM sangat penting untuk kesuksesan digitalisasi. Oleh karena itu, ia terus mengajak semua stakeholder, terutama dalam pengembangan SDM, untuk membuka peluang kerjasama. Dengan demikian, diharapkan upaya meningkatkan layanan publik dan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan seiring.