Pengusaha Batik Harap Ekonomi RI Stabil di Tahun Politik
BI-Bisnis batik di Tanah Air masih menarik di tahun politik. Apalagi kondisi perekonomian Indonesia terus tumbuh hingga 2023 sebesar 5,05% usai dilanda Covid-19 sejak 2020.
CEO Rianty Batik Aditya Suryadinata mengaku optimis bisnis batik terus berkembang dan tumbuh di tahun ini. Seperti di 2023, penjualan batik di tempatnya juga meningkat baik online maupun offline.
“Potensi batik selama ekonomi Indonesia bisa stabil dan selama tidak ada penutupan lagi (seperti pandemi Covid) kita optimis akan bisa meningkat,” ujarnya saat Workshop Batik di Malioboro, Yogyakarta, Selasa (6/2/2024).
Adit mengatakan, usaha batiknya merupakan bisnis keluarga yang sudah berjalan 16 tahun atau sejak 2007. Hingga kini Rianty Batik sudah memiliki toko di 13 lokasi yang berada di Yogyakarta, Bandung. Jakarta, Surabaya sampai Medan.
“Kita harapannya ke depan akan lebih banyak berekspansi,” ujarnya.
Adit enggan memberikan informasi terkait besaran omzet tokonya saat ini. Namun sepanjang 2023, pendapatan penjualan batik terus meningkat.
Online ini membantu usaha kita survive pandemi. Pada saat ini omzet 20-25% dari online,” ujarnya.
Sementara itu, Adit berharap dukungan dari pemerintah supaya bisa membuka pasar di luar negeri.
“Kebetulan kalau ekspor belum tapi sudah sering beberapa costumer beli produk kita dari satuan. Banyak costumer signapur, pernah juga Canada,” ujarnya.**