Jutaan NPWP Bocor, Begini Kata Presiden Jokowi
BI-Kebocoran data kembali terjadi di Indonesia, kali ini adalah 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Menurut pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto, data tersebut diduga dijual di Breach Forum.
“Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yg bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll,” tulis Teguh dalam akun X-nya.
Data yang bocor tersebut antara lain adalah milik presiden Joko Widodo, dan kedua putranya Gibran Rakabuming Raka, dan Kaesang Pangarep.
Nama beberapa menteri juga termasuk, seperti misalnya Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dan lainnya yaitu Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Zulkifli Hasan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan beberapa masalah yang bisa memicu kebocoran data pemerintah. Hal ini merespons dugaan kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Kabarnya data NPWP Jokowi dan beberapa menteri bocor.
Jokowi mengatakan, peristiwa seperti ini banyak terjadi di negara lain. Banyak masalah yang memicu hal ini terjadi, misalnya keteledoran password pada akun penyimpanan data ataupun penyimpanan data yang terpisah-pisah.
“Dan semuanya semua data mungkin keteledoran password bisa terjadi, atau karena apa penyimpanan data yang juga terlalu banyak di tempat yang berbeda jadi ruang untuk diretas hacker,” beber Jokowi usai meresmikan Tol Kartasura-Klaten, Kamis (19/9/2024).
Jokowi juga sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memitigasi hal ini. NPWP merupakan instrumen perpajakan yang diurus langsung oleh Sri Mulyani melalui Direktorat Jenderal Pajak.
Tugas yang sama juga diberikan Jokowi kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).**