Beras Murah Bulog Menghilang, Pasar Tradisional Surabaya Resah

0
27

BI-Sejumlah pedagang pasar tradisional di Surabaya mengeluhkan minimnya pasokan beras Bulog jenis SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan). Kekurangan pasokan ini menyebabkan banyak lapak kehabisan stok, sehingga pembeli kecewa dan pedagang mengalami kerugian karena tidak dapat memenuhi permintaan.

Kondisi serupa terjadi di Pasar Tradisional Tambakrejo Surabaya. Para pedagang mengatakan, beras SPHP sangat diminati karena harganya terjangkau. Selain ibu rumah tangga, banyak pedagang nasi yang membeli beras jenis ini untuk kebutuhan usaha mereka.

Minimnya pasokan membuat sebagian pedagang terpaksa membeli beras SPHP di luar pasar dengan harga lebih mahal. Harga normal beras SPHP sebelumnya sekitar Rp 61.000 per sak (5 kg), namun kini naik menjadi Rp 65.000 per sak akibat biaya tambahan tersebut.

Warinten, salah satu pedagang sembako di Pasar Tambakrejo, membenarkan kenaikan harga tersebut. Ia menyebut pasokan dari distributor bahkan sempat terhenti selama satu bulan, sehingga stok beras SPHP kosong di banyak lapak.

“Ada kenaikan harga karena berasnya tidak keluar dari kantor distributor. Harga di pasaran sekarang Rp 65.000 per sak, padahal sebelumnya sekitar Rp 61.000. Itu karena pedagang terpaksa kulakan di luar, kualitasnya pun kadang kurang bagus,” ungkap Warinten, Rabu (23/7/2025).

Para pedagang berharap pemerintah meningkatkan pengawasan pasokan beras SPHP agar tidak terjadi kekosongan di pasar. Mereka juga meminta pemerintah menjaga stabilitas harga, sehingga kebutuhan konsumen terpenuhi tanpa merugikan pedagang.***

Leave a reply