Komitmen Transaksi Misi Dagang Jawa Timur-Sumatera Barat Tembus Rp 231,7 Miliar
BI – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin Gelaran Misi Dagang dan Investasi yang menarik antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sumatera Barat. Acara ini diadakan di Kota Padang, Sumatera Barat, pada Senin (12/6/2023), dan berhasil mencapai transaksi senilai Rp231,7 miliar dalam beberapa jam.
Dalam pertemuan tersebut, para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Sumatera Barat berinteraksi dan melakukan transaksi yang melibatkan berbagai komoditi menarik, seperti pakan ikan dan udang, cengkeh, peternakan sapi, pembangunan perumahan, pengembangan porang, benih pertanian, bahan bangunan, makanan ringan, pupuk, jagung, kentang, jahe gajah, sarang walet, ayam potong, dan tulang ikan.
Misi dagang dan investasi ini dianggap sebagai strategi yang efektif oleh Gubernur Khofifah untuk memperkuat konektivitas perdagangan antara daerah, baik di dalam maupun luar negeri. Sejak memimpin Jawa Timur, Khofifah telah berhasil menjalankan Misi Dagang dan Investasi di 32 provinsi, termasuk Sumatera Barat.
Capaian transaksi senilai Rp231,7 miliar tersebut menjadi bukti komitmen yang kuat dari Gubernur Khofifah. Selama menjalankan misi dagang ke berbagai daerah, baik di dalam maupun luar negeri, Khofifah selalu menemukan peluang-peluang usaha baru. Ia berharap bahwa peluang-peluang tersebut dapat bermanfaat bagi provinsi lain yang telah menjalin kesepakatan dengan Jawa Timur.
Contohnya, dalam misi dagang di Malaysia pada Desember tahun lalu, terlihat adanya permintaan yang tinggi akan kelapa. Gubernur Khofifah menyadari bahwa biaya pengiriman dari Jawa Timur akan tinggi, sehingga lebih efisien jika dikirim dari Sumatera Barat.
Selain itu, produk kelapa juga mengalami perkembangan yang menarik. Dalam misi dagang ke Hongkong, mereka awalnya membutuhkan arang kelapa, namun sekarang telah berkembang menjadi arang kelapa berbentuk cair.
Gubernur Khofifah berharap agar jaringan perdagangan Jawa Timur dapat diakses juga oleh Sumatera Barat. Selain memiliki kesamaan sebagai tempat kelahiran Bung Karno (Jawa Timur) dan Bung Hatta (Sumatera Barat), kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kedua provinsi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Selain misi dagang dan investasi, pertemuan ini juga menjadi kesempatan untuk penandatanganan perjanjian kerjasama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kedua provinsi. Hal ini merupakan bagian dari komitmen sinergisitas antara Jawa Timur dan Sumatera Barat, dengan fokus pada penguatan manajemen ASN, PTSP, dan investasi.
Beberapa OPD yang melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara lain Disperindag Jawa Timur dengan Disperindag Sumatera Barat, Diskop UKM Jawa Timur dengan Diskop UKM Sumatera Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur dengan Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumatera Barat, serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur dengan Dinas Pangan Sumatera Barat.
Selanjutnya, dilakukan penandatanganan kerjasama antar pelaku usaha (B to B) di kedua daerah. Beberapa perusahaan yang melakukan kerjasama antara lain PT. Jamkrida Jatim dengan PT. Jamkrida Sumatera Barat, PT Jatim Graha Utama dengan PT Borcid Jaya Persada, PT. Loka Refractories Wira Jatim dengan PT. Atarindo Prima Internusa, PT. Moya Kasri Wira Jatim dengan UD. Semesta Mas & Co (SMC), PT. Adi Graha Wira Jatim dengan PT. Balairung Citrajaya (Perseroda), dan PT. Adi Graha Wira Jatim dengan dengan ASITA Prov. Sumatera Barat.
Tidak hanya itu, penandatanganan kerjasama juga dilakukan dengan asosiasi-asosiasi pelaku usaha antara kedua daerah, seperti KADIN Jawa Timur dengan KADIN Sumatera Barat, IWAPI Jawa Timur dengan IWAPI Sumatera Barat, FORKAS Jawa Timur dengan REI Sumatera Barat, REI Jawa Timur dengan REI Sumatera Barat, serta APINDO Jawa Timur dengan APINDO Sumatera Barat.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa kerjasama ini merupakan langkah penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang inklusif, memberikan kesejahteraan, serta mengurangi angka pengangguran.
Sebelum Misi Dagang dan Investasi secara resmi dibuka oleh Gubernur Khofifah dan Gubernur Mahyeldi, dilakukan penandatanganan Komitmen Transaksi Perdagangan antara Pelaku Usaha Jawa Timur dan Sumatera Barat. Salah satu transaksi terbesar adalah antara PT Matahari Sakti dengan CV Rajawali Feed Centre untuk komoditas pakan ikan dan udang.
Selain itu, juga terjadi penandatanganan komitmen transaksi antara PT Ayo Tani dengan Perumda Padang Sejahtera Mandiri untuk pengembangan peternakan sapi dan perkebunan lahan porang, PT Dimas Bimario dengan CV Paten Tani untuk komoditas jagung pakan ternak, serta PT Total Solusi Toolindo dengan IWAPI Sumbar untuk komoditas mesin las dan bubut.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, memberikan apresiasi atas Misi Dagang dan Investasi yang dipimpin oleh Gubernur Khofifah di Ranah Minang. Menurutnya, misi dagang ini akan meningkatkan sinergi antara Jawa Timur dan Sumatera Barat.
Penandatanganan perjanjian kerjasama antara OPD Jawa Timur dan Sumatera Barat, pelaku usaha dari kedua daerah, serta asosiasi pelaku usaha menjadi pijakan untuk saling mendorong perkembangan perdagangan di kedua daerah. Ia berpendapat bahwa hal ini merupakan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara.**