Konektivitas Jalan Tol Trans-Jawa Mendukung Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Jawa
BI – Konektivitas jalan tol Trans-Jawa di Pulau Jawa, khususnya yang terhubung dengan kawasan industri, dianggap sebagai faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi. Menurut Rudi Kurniadi, Direktur Utama PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), jalan tol tersebut memainkan peran penting dalam kelancaran pergerakan lalu lintas dan perdagangan. Contohnya, di Jawa Timur, jalan tol seperti Surabaya-Gempol dan Surabaya-Mojekerto menghubungkan berbagai kawasan industri di Gresik.
Rudi menjelaskan bahwa pembukaan pusat-pusat ekonomi di sekitar jalan tol memiliki dampak positif, terutama dalam hal penghematan waktu bagi pengguna jalan. Bagi mereka, infrastruktur jalan tol sangat penting bagi pelaku bisnis. Dalam lingkup JTT, pertumbuhan lalu lintas terus meningkat, terutama dengan beroperasinya jalan tol baru seperti di Semarang-Batang, Solo-Ngawi, Ngawi-Ketosono, dan Pasuruan. Konektivitas jalan tol menjadi kunci pertumbuhan lalu lintas.
Konektivitas ini juga memungkinkan perjalanan antara Surabaya dan Jakarta menjadi lebih cepat. Menurut Rudi, Jalan Tol sangat membantu pada saat hari raya atau liburan dengan kecepatan yang lebih baik daripada sebelum ada Jalan Tol Trans-Jawa.
Rudi juga mencatat bahwa mayoritas pengguna jalan tol di Indonesia adalah kendaraan pribadi (Golongan 1) daripada kendaraan komersial seperti truk. Ini karena jalan tol, khususnya yang dikelola oleh Jasamarga, terutama berada di kota-kota besar di Indonesia, sehingga kendaraan pribadi lebih dominan dibandingkan dengan kendaraan komersial.
Terkait dengan pertemuan pelanggan yang diadakan di Rest Area KM 84 Tol Pandaan-Malang, Rudi menjelaskan bahwa ini adalah komitmen JTT terhadap pelayanan. Dengan acara ini, JTT ingin mendengar masukan, saran, dan umpan balik dari pengguna jalan, serta pelaku industri dan asosiasi yang turut hadir. Semua ini akan menjadi masukan penting untuk meningkatkan layanan di masa mendatang.