IPB Ciptakan Varietas Padi 9G dengan 4 Keunggulan, Bikin Petani Tersenyum

0
71

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyambut gembira peluncuran varietas padi unggul baru (VUB) IPB 9G yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) University. Beliau menyatakan komitmennya untuk mengembangkan varietas ini demi meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Kami sangat mengapresiasi IPB, khususnya Pak Rektor IPB, atas penciptaan padi IPB 9G yang luar biasa ini. Kami akan terus mendukung pengembangan varietas unggul ini,” ujar Amran.

Inovasi IPB 9G dinilai sebagai bukti nyata kontribusi IPB University dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Varietas ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

Produktivitas tinggi: IPB 9G mampu menghasilkan panen hingga 9 sampai 11 ton per hektar, jauh lebih tinggi dibandingkan varietas padi lokal.

Tahan hama penyakit: IPB 9G memiliki ketahanan yang kuat terhadap hama dan penyakit padi, sehingga dapat meminimalisir gagal panen dan meningkatkan keuntungan petani.

Hemat pupuk: Varietas ini diklaim dapat menghemat penggunaan pupuk hingga 20%, sehingga lebih ramah lingkungan dan hemat biaya bagi petani.

Amfibi: IPB 9G dapat ditanam di berbagai jenis lahan, baik lahan kering (gogo) maupun lahan sawah irigasi.

Menteri Amran optimis bahwa IPB 9G dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan petani. Beliau berharap varietas ini dapat menjadi pilihan utama bagi para petani dan mendorong Indonesia menjadi eksportir beras di dunia.

“Varietas ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membantu petani menghemat biaya dan meningkatkan keuntungan mereka,” kata Amran.

IPB University menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah dalam mengembangkan dan mendistribusikan IPB 9G kepada para petani. Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menegaskan bahwa varietas ini merupakan salah satu strategi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.

“Perubahan iklim memang menjadi ancaman, namun dengan inovasi dan teknologi, kita dapat mengatasinya,” ujar Prof. Arif Satria.

Beliau mengajak seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk bersama-sama berkontribusi dalam membangun pertanian Indonesia yang maju dan berkelanjutan.***

Leave a reply