Berikut Ini Negara Tujuan Untuk Kerjasama Infrastruktur Hingga Finansial, Bukan Amerika Guys

0
79

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melakukan perjalanan bisnis ke Hong Kong dan Shenzhen pada 16-20 April 2024 untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk infrastruktur, teknologi, finansial, perdagangan, dan investasi.

Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menyatakan bahwa Hong Kong telah lama menjadi pemimpin dalam menangani proyek infrastruktur skala besar. Ia yakin kerja sama perdagangan, investasi, dan aspek ekonomi lainnya antara Indonesia dan Hong Kong akan terus meningkat.

“Hong Kong telah lama menjadi champion menangani proyek infrastruktur skala besar,” ujar Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin 22 April 2024.

Shinta mengungkapkan bahwa Hong Kong merupakan penanam modal asing terbesar ketiga di Indonesia. Total investasi periode Januari- September 2023 mencapai 5,2 miliar dolar AS.

Selama perjalanan bisnis tersebut, Apindo melakukan pertemuan dengan Chief Executive of Hong Kong John Lee dan Secretary for Commerce and Economic Development Algernaoun Yau.

Berikut beberapa poin penting dari perjalanan bisnis Apindo ke Hong Kong dan Shenzhen:

– Penguatan kerja sama di bidang infrastruktur: Apindo ingin belajar dari pengalaman Hong Kong dalam menangani proyek infrastruktur skala besar.

– Meningkatkan kerja sama teknologi: Apindo ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan teknologi di Hong Kong untuk membantu meningkatkan daya saing industri Indonesia.

– Memperluas akses ke pendanaan: Apindo ingin membuka akses ke pendanaan dari lembaga keuangan di Hong Kong untuk mendukung investasi di Indonesia.

– Meningkatkan perdagangan dan investasi: Apindo ingin mendorong peningkatan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Hong Kong.

Perjalanan bisnis Apindo ke Hong Kong dan Shenzhen diharapkan dapat menghasilkan kerjasama yang bermanfaat bagi kedua negara.

Hong Kong dan Shenzhen dibidik untuk penguatan kerja sama bidang infrastruktur, teknologi, finansial, perdagangan, serta investasi karena sejumlah alasa antara lain.

1. Pengalaman dan Keahlian:

Hong Kong memiliki pengalaman dan keahlian yang luas dalam menyelesaikan proyek infrastruktur skala besar, seperti bandara, pelabuhan, jembatan, dan sistem transportasi publik.

Perusahaan konstruksi Hong Kong dikenal dengan keahlian teknis mereka yang tinggi, efisiensi mereka, dan kemampuan mereka untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran.

2. Teknologi dan Inovasi:

Hong Kong adalah pemimpin global dalam teknologi dan inovasi infrastruktur. Perusahaan konstruksi Hong Kong menggunakan teknologi terbaru untuk membangun proyek yang lebih aman, lebih tahan lama, dan lebih berkelanjutan.

3. Pendanaan dan Investasi:

Hong Kong memiliki pasar keuangan yang maju dengan akses ke modal yang besar..Investor di Hong Kong tertarik untuk berinvestasi dalam proyek infrastruktur di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Kerjasama dan Kolaborasi:

Pemerintah Hong Kong berkomitmen untuk mempromosikan kerjasama dan kolaborasi dengan negara-negara lain di bidang infrastruktur..Mereka telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan banyak negara, termasuk Indonesia, untuk memfasilitasi kerjasama dalam proyek infrastruktur.

Hubungan Bilateral yang Baik:

Indonesia dan Hong Kong memiliki hubungan bilateral yang baik dan kuat..Hal ini dapat membantu memfasilitasi kerjasama dalam proyek infrastruktur dan mengurangi potensi hambatan.

Manfaat bagi Indonesia:

Kerjasama dengan Hong Kong dalam proyek infrastruktur skala besar dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, termasuk:

– Meningkatkan konektivitas dan logistik di Indonesia

– Menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi

– Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia

– Meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.***

Leave a reply