Month to Month Inflasi Februari 2023 Melandai Di Posisi 0,16%
BI – Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu, 1/3/2023 melalui saluran youtube resminya merilis berita resmi statistik BPS.
Rilis tersebut disampaikan oleh Pudji Ismartini (Pudji) Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS dan diawali dengan penyampaian beberapa peristiwa penting selama periode Februari 2023 yang menjadi catatan BPS dalam penyusunan data ini.
Seperti, adanya masa panen raya mulai akhir Februari-Maret 2023, curah hujan tinggi disebagian besar wilayah di Indonesia yang melampaui 50mm per hari pada minggu terakhir Februari 2023, terjadinya banjir di beberapa wilayah seperti di Mojokerto, Enrengkang, Bontang, Sumbawa dan beberapa wilayah lainnya.
Juga turunnya harga avtur sekitar 1,07% untuk penerbangan domestik, kebijakan suku bunga BI serta kenaikan cukai rokok per 1 Januari 2023 sebesar 10%.
Pada rilis tersebut, Pudji menyampaikan bahwa terjadi inflasi sebesar 0,16% secara month to month (Februari 2023 terhadap Januari 2023).
Sedangkan secara year to year (Februari 2023 terhadap Februari 2022) terjadi inflasi sebesar 5,47% dan secara tahun kalender (Februari 2023 terhadap Desember 2022) terjadi inflasi sebesar 0,50%. Berdasarsarkan data series bulan ke bulan, inflasi dari Desember 2022 hingga Februari 2023 terus melandai.
Penyumbang nilai inflasi terbesar masih disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Sedangkan kelompok transportasi menjadi kelompok yang mengalami deflasi terdalam.
Komoditas penyumbang inflasi terbesar secara month to month adalah beras, rokok kretek filter, rokok putih, bawang merah, dan cabe merah.
Sementara komoditas terbesar penyumbang deflasi secara month to month dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara.
Tekanan inflasi komponen harga diatur pemerintah lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Komoditas rokok kretek filter dan rokok putih dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen ini, sebagai dampak lanjutan dari kenaikan cukai rokok.
Komponen harga bergejolak mengalami inflasi, namun lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Komoditas yang dominan memberikan andil adalah beras, bawang merah, cabai, bawang putih dan kentang.
Tekanan inflasi komponen inti lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah sewa rumah dan upah asisten rumah tangga.**